Korea Selatan berlomba untuk menyelesaikan regulasi tentang koin stabil

Korea Selatan segera menyelesaikan undang-undang stablecoin, sementara Bank Sentral (BOK) dan Komisi Layanan Keuangan (FSC) bersaing untuk mendapatkan hak pengawasan. FSC diperkirakan akan mengajukan undang-undang sebelum akhir tahun 2025, bersaing dengan lima undang-undang lain di parlemen. BOK ingin bank menerbitkan stablecoin untuk memastikan stabilitas keuangan, sementara FSC berpendapat bahwa stablecoin termasuk dalam ruang lingkup pengelolaan aset virtual.

Presiden Jae-Myung Lee berkomitmen untuk menjadikan Korea Selatan sebagai pusat aset digital, mendorong penerbitan stablecoin yang terikat pada won. Namun, para ahli memperingatkan bahwa stablecoin memiliki keuntungan yang rendah dan perlu terhubung dengan aplikasi nyata seperti ETF atau pembayaran lintas batas.

BOK khawatir stablecoin yang terikat pada won dapat menyebabkan volatilitas nilai tukar dan aliran modal. Saat ini, dua stablecoin KRWX dan KRW1 telah diumumkan tetapi masih dalam tahap pengujian, menunggu kerangka hukum yang disepakati antara BOK dan FSC.