Insinyur Amerika dijatuhi hukuman karena menambang ETH secara ilegal di server perusahaan lama sejak 2020

Joshua Paul Armbrust, 45 tahun, mantan insinyur perusahaan e-commerce Digital River, telah dijatuhi hukuman tiga tahun masa percobaan setelah mengakui melakukan kejahatan penipuan komputer karena menggunakan akun komputasi awan perusahaan lamanya secara ilegal untuk menambang ETH.

Menurut dokumen pengadilan, Armbrust telah menambang crypto melalui akun Amazon Web Services (AWS) milik Digital River dari bulan Desember 2020 hingga bulan Mei 2021, mengakibatkan kerugian lebih dari 45.000 USD biaya komputasi awan bagi perusahaan, sementara memperoleh sekitar 5.800 dolar ETH untuk dirinya sendiri.

Kantor Kejaksaan Federal di Distrik Minnesota menyatakan bahwa Armbrust “beberapa kali mengakses secara ilegal akun AWS perusahaan dan menggunakan sumber daya komputasi untuk menambang Ethereum”.

Pengacara pembela William J. Mauzy berpendapat bahwa tindakan ini terjadi “dalam masa kesulitan keuangan yang serius dan tekanan mental yang besar” ketika Armbrust merawat ibu yang sakit parah, yang kemudian meninggal dunia. Dia menekankan bahwa terdakwa “bukanlah seorang hacker jahat” melainkan seseorang yang “bertindak karena putus asa”, dan Armbrust secara proaktif mengakui tanggung jawab, tanpa menyembunyikan aktivitas tersebut.

Namun, jaksa menegaskan bahwa ini bukanlah “satu menit kesalahan sementara” melainkan tindakan yang disengaja untuk meraih keuntungan pribadi, menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan mengganggu operasi perusahaan.

Armbrust didakwa pada November 2024 dengan satu tuduhan penipuan komputer yang berkaitan dengan tindakan “cryptojacking” — sejenis jenayah siber di mana penyerang secara tidak sah menggunakan sumber komputer orang lain untuk menambang crypto.

Perlu dicatat, kejadian ini terjadi ketika Ethereum masih beroperasi di bawah mekanisme “proof-of-work”, yang membutuhkan kemampuan komputasi dan konsumsi energi yang besar, sebelum beralih ke “proof-of-stake” pada bulan September 2022.

Digital River saat ini menghadapi kesulitan serius: perusahaan telah mengajukan permohonan kebangkrutan untuk anak perusahaan di Jerman pada bulan Januari tahun ini, menutup kantor pusat di Minnesota dan menghentikan sebagian besar operasi global.

Raja Tiến