Apa itu Ethereum

Pendahuluan

Apakah Anda sudah mengenal istilah Ethereum dan Ether? Anda mungkin pernah membaca artikel tentang kedua istilah ini dan bertanya-tanya apa perbedaannya. Sebelum membahas lebih jauh mengenai Ethereum, mari pahami terlebih dahulu perbedaan antara Ethereum dan Ether.

Ethereum

Ethereum merupakan platform terdesentralisasi berbasis open-source yang dirancang untuk menjalankan smart contract. Blockchain Ethereum dapat mengeksekusi kode pemrograman dari aplikasi terdesentralisasi apa pun. Berkat inovasi utama Ethereum, yaitu Ethereum Virtual Machine (EVM), pengembang dapat membuat ribuan aplikasi baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Ether

Ether (ETH) adalah token yang menjadi penggerak utama jaringan Ethereum. Token ini digunakan oleh pengembang aplikasi untuk membayar biaya transaksi dan layanan di jaringan Ethereum. Di Ethereum, ETH dapat dijadikan jaminan untuk menghasilkan berbagai token kripto lain yang sepenuhnya berbeda. Selain itu, Anda dapat meminjamkan, meminjam, dan mendapatkan bunga dari ETH maupun token yang didukung ETH.

Ethereum vs. Ether

Ethereum adalah blockchain yang memungkinkan pengembangan aplikasi dan pertukaran aset digital, sedangkan Ether merupakan koin asli jaringan sekaligus “bahan bakar” bagi seluruh sistem. Sebagai contoh, ketika seorang programmer membuat aplikasi, ia harus membayar biaya penggunaan jaringan yang disebut “gas” dalam bentuk Ether. Demikian pula, jika pengguna ingin mengirimkan aset kripto ke pengguna lain, ia harus membayar biaya ini, yang nilainya tidak tetap. Penambang, seperti penambang Bitcoin, bertugas menjaga sistem tetap berjalan dengan memvalidasi transaksi. Sebagai imbalan, mereka menerima hadiah berupa Ether.

Bagaimana Ethereum diciptakan?

Vitalik Buterin, seorang programmer asal Rusia-Kanada, menciptakan Ethereum pada tahun 2013. Namun, keterlibatan Buterin dengan cryptocurrency sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya. Ia menemukan Bitcoin pada tahun 2011 saat “mencari tujuan hidup,” menurut blog pribadinya. Meski ahli dalam pemrograman (dan ibunya adalah seorang ilmuwan komputer), ia awalnya tidak melihat nilai besar dari penemuan Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto.

Setelah beberapa waktu, Buterin semakin tertarik dengan teknologi dan mulai terlibat dalam berbagai proyek komersial. Ia ikut mendirikan Bitcoin Magazine, sebuah portal berita cryptocurrency, pada tahun 2012. Pada tahun yang sama, ia masuk program ilmu komputer di University of Waterloo, Kanada.

Pada tahun 2013, Buterin memutuskan keluar dari kuliah untuk berkeliling dunia dan menghadiri berbagai acara cryptocurrency. Lewat diskusi dengan para profesional industri, ia menyadari bahwa blockchain Bitcoin tidak hanya dapat digunakan untuk transfer uang di internet tanpa perantara, tetapi juga untuk mendesentralisasi aspek lain.

Ia menerbitkan white paper proyek tersebut pada bulan November, berbasis kode BTC. Beberapa pihak lain menunjukkan minat dan menawarkan bantuan, termasuk Gavin Wood, seorang ilmuwan komputer yang kemudian menjadi rekan pencipta proyek. Untuk memperoleh dana dan secara efektif “menciptakan” Ethereum, jaringan ini mengadakan ICO pada Juli 2014, mengumpulkan USD 18,5 juta hanya dalam waktu lebih dari satu bulan. Pada Juli 2015, Blockchain Ethereum resmi diluncurkan.

Apa pentingnya Ethereum?

Smart contract

Smart contract adalah kontrak digital yang memanfaatkan teknologi untuk memastikan pelaksanaan perjanjian yang telah disepakati. Dengan kata lain, smart contract merupakan kode pemrograman yang menetapkan aturan dan konsekuensi secara ketat—mirip dokumen konvensional yang memuat tanggung jawab, manfaat, dan penalti bagi pihak-pihak terkait dalam kondisi tertentu. Smart contract berbeda dari kontrak biasa karena bersifat digital, tidak dapat hilang atau diganggu, serta dapat mengeksekusi dirinya sendiri. Artinya, pelaksanaan perjanjian dijamin keamanannya melalui teknologi blockchain.

Smart contract Ethereum

Secara sederhana, “smart contract” Ethereum adalah program yang berjalan di blockchain Ethereum. Program ini terdiri dari kumpulan kode (fungsi) dan data (status) yang disimpan di satu alamat pada blockchain Ethereum.

Smart contract merupakan salah satu jenis akun di Ethereum. Artinya, smart contract memiliki saldo dan dapat menjadi tujuan transaksi. Namun, smart contract tidak dikelola oleh pengguna; kontrak ini di-deploy ke jaringan dan berjalan sesuai fungsinya. Akun pengguna kemudian dapat berinteraksi dengan smart contract dengan mengirimkan transaksi untuk mengeksekusi fungsi yang telah ditentukan oleh smart contract. Sama seperti kontrak konvensional, smart contract dapat menetapkan aturan dan secara otomatis menegakkannya melalui pemrograman. Secara default, smart contract bersifat tidak dapat diubah dan tidak dapat dihapus.

Ekosistem dan Komunitas Ethereum

Ethereum dianggap sebagai infrastruktur masa depan digital, karena merupakan platform global terdepan yang memungkinkan pemrograman aplikasi terdesentralisasi, smart contract, serta transaksi mata uang kripto Ether dan berbagai token.

Beberapa aplikasi utama yang memanfaatkan infrastruktur ini antara lain aplikasi terdesentralisasi (DApp), seperti DEX (Decentralized Exchange), DeFi (Decentralized Finance), dan NFT (Non-Fungible Token). Sejak pertama kali diluncurkan pada 2015, jaringan Ethereum menunjukkan pertumbuhan pesat dalam jumlah pengembang aktif yang berperan dalam penciptaan DApp baru. Hal ini dimungkinkan berkat arsitektur revolusioner yang mempermudah pengembangan berbagai proyek kripto. Inovasi ini mendorong lahirnya DeFi, NFT, dan GameFi, serta berbagai area unggulan lainnya.

• DeFi: kumpulan layanan dan produk keuangan, seperti pinjaman, transfer, dan sistem pembayaran, yang berjalan di blockchain.
• NFT: sertifikat digital yang diterbitkan melalui blockchain, yang menetapkan orisinalitas dan eksklusivitas pada aset digital. Secara sederhana, NFT yang terhubung dengan suatu barang digital membuat barang tersebut menjadi unik di dunia, menciptakan kelangkaan dan membuka peluang pasar baru.
• GameFi: game yang memberikan imbalan kepada pemainnya melalui mata uang kripto.
• Layer-2: subset dari solusi scaling Ethereum. Blockchain layer-2 adalah blockchain baru yang memperluas Ethereum dan mewarisi jaminan keamanan Ethereum.

Kesimpulan

Setelah memahami dasar-dasar Ethereum beserta ekosistemnya, Anda siap untuk mempelajari konsep-konsep lain yang relevan. Pada modul berikutnya, kami akan membahas Teknologi Ethereum, Standar Token ERC utama, EIP, dan seluruh hal penting terkait Ethereum Merge.

Highlight

• Vitalik Buterin menciptakan Ethereum pada 2013. Blockchain Ethereum memungkinkan pengembangan aplikasi dan pertukaran aset digital, sedangkan Ether adalah koin asli jaringan sekaligus “bahan bakar” sistem.
• Smart contract memungkinkan berbagai aplikasi menjalankan layanannya di Ethereum. Inovasi ini menghadirkan banyak terobosan, seperti DeFi, NFT, dan GameFi.
• Ethereum memiliki salah satu komunitas dan ekosistem terkuat, serta terus berkembang. Efek jaringan ini menarik pengembang, builder, dan pengguna untuk bergabung ke dalam ekosistem.

Video Utama

• Apa itu Ethereum?

Artikel Terkait

• Apa itu Ethereum?