Setelah membahas hubungan antara volume transaksi dan kinerja harga, artikel ini selanjutnya menganalisis korelasi sistematis keduanya dari sudut pandang statistik. Dengan menggunakan “tingkat pertumbuhan volume transaksi / kapitalisasi pasar” sebagai indikator aktivitas dana relatif, dan menghitung koefisien korelasi antara indikator tersebut dan perubahan harga, untuk mengidentifikasi jenis token yang lebih mudah dipicu oleh dana. Ukuran lingkaran dalam gambar mewakili kekuatan aktivitas dana relatif; semakin besar lingkaran, semakin jelas ekspansi volume transaksi per unit kapitalisasi pasar, dan semakin tinggi sensitivitas harga terhadap arus dana masuk.

Dari gambar terlihat bahwa sebagian besar korelasi token berkonsentrasi di kisaran 0.65–0.85, menunjukkan bahwa dalam pasar saat ini, fluktuasi harga masih cukup dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan, tetapi tidak menunjukkan kondisi sinkronisasi yang sepenuhnya kuat, mencerminkan bahwa perilaku dana telah mengalami beberapa lapisan.

Melihat dari kisaran korelasi tinggi, token seperti STCUSD, WFLR, WGLUE, XCN memiliki koefisien korelasi mendekati atau lebih tinggi dari 0.85–0.90, menunjukkan bahwa tren harga mereka sangat konsisten dengan perubahan volume transaksi. Jenis aset ini umumnya memiliki karakteristik perdagangan yang kuat, ketergantungan likuiditas tinggi, atau didorong oleh narasi tertentu, sehingga harga lebih mudah didorong naik atau turun secara cepat selama fase volume meningkat, termasuk dalam kategori aset Beta tinggi dan sensitif terhadap sentimen.

Token dengan korelasi di kisaran 0.75–0.85 menunjukkan karakteristik “berfluktuasi mengikuti volume tetapi dengan amplitudo yang terkendali”, di mana harga dipengaruhi oleh arus dana masuk dan keluar, tetapi juga didukung oleh faktor fundamental atau atribut fungsi tertentu; sedangkan aset seperti WAL, BARD, CTC, QTUM dengan korelasi rendah tidak terlalu sensitif terhadap perubahan volume transaksi, lebih didorong oleh kebutuhan jangka menengah-panjang dan perkembangan ekosistem, memiliki sifat relatif defensif. Secara keseluruhan, distribusi korelasi periode ini menunjukkan stratifikasi struktur yang jelas: aset dengan korelasi tinggi cenderung didorong oleh perdagangan dan sentimen, aset dengan korelasi sedang menggabungkan faktor dana dan logika, dan aset dengan korelasi rendah lebih independen, mencerminkan pasar telah memasuki tahap penetapan harga yang lebih rinci berdasarkan atribut aset.

Korelasi antara aktivitas volume transaksi dan perubahan harga menunjukkan bahwa token yang bersifat perdagangan dan sentimen memiliki korelasi yang jauh lebih tinggi, sementara token infrastruktur dan ekosistem matang memiliki sensitivitas terhadap perubahan volume transaksi yang relatif lebih rendah, menunjukkan stratifikasi struktur pasar yang jelas.