Web4 telah datang: Bagaimana Uni Eropa belajar dari pelajaran Web3?

Perkembangan internet dari Web1.0 yang menekankan kebebasan konten, ke dominasi platform di Web2.0, hingga ke ekstrem desentralisasi di Web3—setiap langkah memperbaiki masalah dari langkah sebelumnya. Sekarang giliran Web4.

Web4 ≠ Upgrade dari Web3, melainkan “Transformasi Humaniora”

Jika Web3 adalah utopia bagi para teknolog geek (desentralisasi, segala sesuatu di blockchain), maka Web4 adalah upaya membuat teknologi ini bisa digunakan oleh orang awam. Singkatnya:

• Kendala Web3: Terlalu fokus pada teknologi blockchain, pengalaman pengguna sangat buruk, orang biasa tidak paham (menurut survei YouGov, hanya 8% orang yang mengaku memahami Web3)
• Gambaran Web4: Perpaduan AI + IoT + blockchain + dunia virtual, dengan fokus pada pengalaman pengguna dan nilai komunitas

Perbedaan utama keduanya: Web3 percaya “kode adalah hukum”, sedangkan Web4 mengatakan “harus mempertimbangkan faktor manusia”.

Bagaimana Uni Eropa memainkan Web4? Satu kalimat: berhati-hati tapi tidak melarang

Uni Eropa pernah mengalami kerugian di era Web2 (dimanfaatkan oleh perusahaan teknologi besar), kali ini mereka belajar dari pengalaman. Strategi Web4 mereka meliputi:

1. Proaktif: bukan menunggu teknologi berkembang, tapi mengarahkan dengan regulasi
2. Prioritas Privasi: hak data pengguna, sistem verifikasi identitas, pelacakan konten
3. Perlindungan yang Lemah: keamanan anak-anak, anti ujaran kebencian, tanggung jawab platform
4. Inovasi dan Pengendalian Risiko Seimbang: dorong pengembangan teknologi, tapi tetap menjaga batasan

Intinya: mencegah Web4 terulang kembali seperti Web2—dikuasai oleh sedikit platform raksasa.

Tantangan nyata yang dihadapi UE

Rencana yang tampak bagus ini, dalam praktiknya cukup kompleks:

• Negara anggota memiliki sikap berbeda terhadap teknologi baru, sulit menyatukan suara
• Bagaimana menyeimbangkan “melindungi inovasi” dan “mengendalikan risiko”
• Regulasi baru seperti Digital Services Act menuntut platform bertanggung jawab lebih, tapi bisa menghambat inovasi
• Regulasi UE berpotensi jadi standar global, dampaknya luas

Kenapa hal ini penting untuk diperhatikan?

Langkah UE di Web4 akan mempengaruhi ekosistem teknologi global. Jika model mereka berhasil, negara lain akan mengikuti. Ini berarti masa depan internet tidak akan sepenuhnya tanpa aturan maupun sepenuhnya terkendali, melainkan desentralisasi yang teratur dan terukur.

Bagi para pelaku Web3, ini adalah tantangan sekaligus peluang—proyek yang mampu menyesuaikan diri dengan kerangka regulasi akan lebih berkelanjutan.