Hari Rabu ini, seperti yang diperkirakan, Federal Reserve Amerika Serikat (Fed) mengonfirmasi pemotongan suku bunga kedua secara berturut-turut. Sama seperti pada pertemuan sebelumnya, pada pertemuan ini suku bunga dikurangi 25 basis poin, menjadikannya dalam kisaran 3,75% hingga 4%.

Pemotongan suku bunga ini sangat khusus, mengingat para perwakilan dari Komite Federal Pasar Terbuka (FOMC) bertindak tanpa informasi yang jelas. Rabu ini, telah genap 29 hari penutupan pemerintah di Amerika Serikat, yang menghalangi FOMC untuk mengakses beberapa data penting yang biasanya digunakan sebagai panduan saat memutuskan kebijakan moneter.

Selain pemotongan suku bunga, bank sentral Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pengurangan pembelian aset pada 1 Desember. Proses terakhir ini umumnya dikenal sebagai pengetatan kuantitatif. Sementara itu, keputusan penting, yaitu pemotongan suku bunga, diambil melalui pemungutan suara 10 banding 2 di antara anggota Komite.

Suara yang tidak setuju berasal dari gubernur Joseph Miran, yang mendukung pengurangan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin. Sementara itu, presiden Fed St. Louis, Jeffrey Schmid, mendukung untuk tidak melakukan pemotongan apa pun. Di tengah konteks pemotongan suku bunga baru ini, harga Bitcoin bereaksi dengan volatilitas yang khusus saat para investor mencerna informasi.

Pada saat menulis catatan ini, cryptocurrency terbesar diperdagangkan di atas $111.000 per koin. Ini mewakili kinerja -3,34% dalam 24 jam, menurut data dari platform analisis pasar.

Volatilitas Bitcoin dapat meluas setelah pernyataan Powell

Tidak lama setelah pengumuman pemotongan suku bunga, Presiden Fed, Jerome Powell, mengadakan konferensi pers seperti biasa. Dalam konferensi ini, pejabat tersebut memberikan rincian tentang pertemuan dan menganalisis konteks yang mendorong bank sentral untuk mengambil keputusan ini. Powell menunjukkan pendinginan pasar tenaga kerja selama beberapa bulan terakhir sebagai penggerak utama pemotongan suku bunga baru ini.

Selain itu, ia menekankan bahwa dalam beberapa bulan mendatang, tekanan inflasi dapat menjadi lebih persisten. Pejabat tersebut menegaskan bahwa meskipun ada keterlambatan dalam data federal ( akibat dari penghentian), informasi yang tersedia menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi berkembang dengan laju yang moderat, dengan pertumbuhan PDB sebesar 1,6% pada paruh pertama tahun ini.

Ia menunjukkan bahwa perlambatan berasal dari partisipasi tenaga kerja yang lebih rendah dan pengurangan imigrasi. Di sisi lain, pejabat tersebut menekankan bahwa Fed tetap berkomitmen untuk memenuhi mandat ganda.

Ini mencakup mempertahankan ekspansi pasar tenaga kerja dan pengurangan inflasi. <<Kami benar-benar berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke 2%. Meskipun inflasi masih di atas level itu, kami terus melihat perlambatan bertahap di pasar tenaga kerja>>, tegasnya.

Kata-kata Powell menggantung kemungkinan pemotongan suku bunga baru tahun ini. Ini mungkin yang membuat harga Bitcoin mengalami volatilitas tajam. Sementara catatan ini disusun, cryptocurrency bergerak cepat antara $109.000 dan $111.000 per koin.