Harga Openledger

Openledger adalah mata uang kripto yang beroperasi di blockchain Ethereum. Diluncurkan pada 22 Mei 2018 sebagai token ERC-20. Openledger bertujuan untuk menyediakan mekanisme relayer inovatif yang menghubungkan aplikasi dengan protokol kustodi modular yang bersifat permissionless secara mulus. Fitur utama Openledger meliputi: - Agregasi Keychain: Memungkinkan pengguna memanfaatkan berbagai protokol manajemen kunci - Protokol seperti jaringan mesh: Memungkinkan operasi yang fleksibel dan terdesentralisasi - Menyederhanakan pengembangan: Mengabstraksi risiko dan kompleksitas bagi pengembang - Harmonisasi ekonomi: Mengagregasi ekonomi dari berbagai hubungan komersial Saat ini, Openledger diperdagangkan dengan harga Rp4,185.61 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp7.2B. Memiliki suplai beredar sebesar 215.5M OPEN token OPEN dari total suplai 1B OPEN. Kapitalisasi pasar saat ini berada di Rp902B. Harga tertinggi sepanjang masa Openledger adalah Rp32,723.6 pada 18 November 2021, sementara harga terendah sepanjang masa adalah Rp3,190.55 pada 24 April 2025. Per 2025-11-22, Openledger berada di peringkat #500 berdasarkan kapitalisasi pasar di pasar mata uang kripto. Para investor dapat memperdagangkan Openledger di berbagai bursa mata uang kripto. Proyek ini bertujuan untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi blockchain dan solusi kustodi melalui desain protokolnya yang inovatif.

Openledger dibuat pada 22 Mei 2018. Diluncurkan sebagai token ERC-20 di blockchain Ethereum. Proyek ini bertujuan untuk memperkenalkan mekanisme relayer inovatif untuk menghubungkan aplikasi secara mulus ke protokol kustodi modular tanpa izin. Openledger beroperasi menggunakan protokol mirip jaringan mesh, memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan berbagai protokol manajemen kunci melalui apa yang mereka sebut 'Keychain Aggregation'. Pendekatan ini dirancang untuk menyederhanakan pengembangan, mengabstraksi risiko dan kompleksitas, serta menyelaraskan ekonomi yang terkait dengan berbagai hubungan komersial bilateral dalam ekosistem cryptocurrency. Sejak awal berdirinya, Openledger telah bekerja menuju tujuannya untuk merevolusi solusi kustodi dalam ruang keuangan terdesentralisasi.

Pendiri Openledger adalah Alex Chieng dan Chris Larsen. Mereka meluncurkan proyek ini pada tahun 2014 dengan visi menciptakan protokol kustodi terdesentralisasi. Openledger memperkenalkan mekanisme relayer inovatif yang menghubungkan aplikasi ke protokol kustodi modular tanpa izin dengan mulus. Ini beroperasi mirip dengan jaringan mesh, memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan berbagai protokol manajemen kunci melalui apa yang mereka sebut 'Keychain Aggregation'. Pendekatan ini menyederhanakan pengembangan, mengabstraksikan kompleksitas, dan mengumpulkan ekonomi dari berbagai hubungan komersial. Per 2025-11-22, OPEN berada di peringkat #500 dengan harga Rp4,185.61 dan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp7.2B. Kapitalisasi pasar saat ini adalah Rp902B dengan pasokan beredar sebesar 215.5M OPEN token OPEN.

Openledger bekerja melalui protokol terdesentralisasi yang memungkinkan agregasi rantai kunci dan konektivitas yang mulus antara aplikasi dan solusi penyimpanan. Berikut cara kerjanya: 1. Mekanisme relayer inovatif: Openledger menggunakan sistem relayer baru untuk menghubungkan aplikasi ke protokol penyimpanan permissionless modular. 2. Struktur jaringan mesh: Protokol ini berfungsi seperti jaringan mesh, memungkinkan pengguna memanfaatkan berbagai protokol manajemen kunci. 3. Agregasi rantai kunci: Fitur inti ini menyederhanakan pengembangan dengan mengabstraksikan kompleksitas dan risiko. 4. Harmonisasi ekonomi: Openledger mengagregasi ekonomi dari berbagai hubungan komersial bilateral. 5. Desain modular: Protokol ini dibangun dengan mempertimbangkan modularitas, meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan upgrade. Per 2025-11-22, Openledger diperdagangkan di harga Rp4,185.61 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp902B. Volume perdagangan 24 jamnya adalah Rp7.2B. Suplai yang beredar saat ini adalah 215.5M OPEN token OPEN, dengan total suplai 1B OPEN. Harga tertinggi sepanjang masa Openledger adalah Rp32,723.6 pada 18 November 2021, sementara harga terendah sepanjang masa adalah Rp3,190.55 pada 24 April 2025.

Openledger menggunakan arsitektur blockchain terdesentralisasi dengan komponen teknis utama sebagai berikut: 1. Mekanisme Konsensus: Menggunakan algoritma konsensus Proof-of-Stake (PoS) untuk validasi transaksi yang efisien dan ramah lingkungan. 2. Kontrak Pintar: Dibangun di atas Ethereum, memungkinkan transaksi dan aplikasi yang dapat diprogram dan otomatis. 3. Penskalaan Layer 2: Menerapkan solusi Layer 2 seperti rollups untuk meningkatkan skalabilitas dan mengurangi biaya transaksi. 4. Interoperabilitas: Dilengkapi jembatan antar-rantai untuk memungkinkan transfer aset yang mulus antara jaringan blockchain yang berbeda. 5. Tata Kelola Terdesentralisasi: Menggunakan struktur DAO (Organisasi Otonom Terdesentralisasi) untuk pengambilan keputusan yang digerakkan oleh komunitas. 6. Fitur Privasi: Menggabungkan bukti pengetahuan nol untuk privasi transaksi opsional. 7. Arsitektur Modular: Dirancang dengan pendekatan modular, memungkinkan peningkatan dan kustomisasi komponen tertentu dengan lebih mudah. Arsitektur ini memungkinkan Openledger mencapai throughput tinggi, latensi rendah, dan keamanan yang ditingkatkan sambil mempertahankan desentralisasi dan skalabilitas.

Masa depan Openledger terlihat menjanjikan, dengan fokus pada pengembangan ekosistemnya dan peningkatan teknologinya. Roadmap-nya meliputi: 1. Meningkatkan skalabilitas dan kecepatan transaksi untuk menangani adopsi yang meningkat. 2. Meningkatkan fitur keamanan untuk melindungi aset pengguna. 3. Mengembangkan kemitraan baru untuk mengintegrasikan OPEN ke dalam lebih banyak aplikasi dunia nyata. 4. Meluncurkan platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) untuk menawarkan layanan keuangan tambahan. 5. Menerapkan kompatibilitas lintas rantai untuk meningkatkan interoperabilitas dengan jaringan blockchain lainnya. 6. Memperluas komunitas pengembang melalui hibah dan hackathon. 7. Memperkenalkan mekanisme tata kelola untuk memungkinkan pemegang token berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 8. Fokus pada inisiatif keberlanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan dari penambangan OPEN. Pada 2026, Openledger bertujuan untuk mencapai peningkatan signifikan dalam volume transaksi dan basis pengguna. Tim memproyeksikan potensi harga Rp4,918.09 pada waktu tersebut. Tujuan jangka panjang termasuk menjadi platform terkemuka untuk aplikasi terdesentralisasi dan mencapai Rp9,376.41 pada 2030. Namun, seperti halnya semua cryptocurrency, kinerja aktual dapat bervariasi berdasarkan kondisi pasar dan kemajuan teknologi.