Tahun ini, ETF Bitcoin menjadi fokus modal institusi, sementara ETF Ether membuka pintu bagi aset lain.
Penulis artikel: André Beganski
Sumber artikel: decrypt
Artikel diterjemahkan oleh Ada, MetaEra
Bagi industri mata uang kripto yang berkembang pesat ini, tampaknya itu sudah lama terjadi, tetapi ETF spot BTC dan ETH yang diluncurkan pada bulan Januari dan Juli tahun ini telah membawa perubahan yang signifikan bagi industri mata uang kripto.
ETF Spot BTC menarik banyak uang, memungkinkan investor untuk berinvestasi di BTC tanpa harus mengelola kunci pribadi mereka. Mereka juga menambah legitimasi pada posisi aset di Wall Street. Pada saat yang sama, ETF spot ETH Place mengkonfirmasi posisi aset di mata regulator, dan meskipun debutnya kurang bersemangat, mereka telah mendapatkan momentum dalam beberapa minggu terakhir dan dapat membuka pintu bagi Solana dan XRP untuk meluncurkan produk serupa di AS.
Ketika BTC ETF mulai diperdagangkan pada bulan Januari, harga BTC adalah $46.000. Setelah hampir setahun, harga aset ini meningkat lebih dari dua kali lipat. Didorong oleh kehadiran Donald Trump di Gedung Putih, harga BTC bahkan melampaui $108.000 pada bulan Desember.
Menurut data CoinGlass, saat ini terdapat 11 ETF BTC fisik, dengan total aset yang dikelola (AUM) mencapai 113 miliar dolar. Analis ETF Bloomberg Eric Balchunas mengatakan kepada Decrypt awal Desember bahwa pada Natal, jumlah BTC yang dipegang oleh produk-produk ini mungkin akan melebihi 1,1 juta BTC yang ditambang oleh pencipta misterius BTC, Satoshi Nakamoto.
Namun pada kenyataannya, tonggak bersejarah ini hanya terjadi dalam waktu dua hari.
"Ini seperti memberikan awal yang fantastis dengan akhir yang sempurna," kata Balchunas saat itu. "Ini adalah keajaiban dalam sejarah keuangan. Ini belum pernah terjadi sebelumnya dan kemungkinan tidak akan terjadi lagi di masa depan."
Dalam hal ETF spot BTC, Balchunas menambahkan bahwa produk-produk ini membawa 'kegembiraan, antisipasi, peluang, dan legitimasi' bagi aset tersebut. Dia menekankan pentingnya ini dengan menghilangkan hambatan untuk berinvestasi dalam BTC, dan memungkinkan investor untuk terhubung dengan merek pialang yang dikenal dan dipercayai oleh mereka.
Ini jelas-jelas menyimpang dari populer setelah kejatuhan FTX pada tahun 2022, 'jika bukan kunci Anda, maka bukanlah uang Anda' - banyak pengikut kripto senior percaya bahwa penyimpanan sendiri adalah satu-satunya cara yang masuk akal untuk memiliki kripto. Pada tahun 2024, klaim nilai memiliki BTC tanpa harus mengelola kunci terlalu menggoda bagi sebagian investor, sampai-sampai mereka tidak bisa menolaknya.
Presiden The ETF Store, Nathan Geraci, mengatakan kepada Decrypt bahwa dia selalu sangat optimis terhadap prospek BTCETF. Pada awal tahun, dia memprediksi produk-produk ini akan 'memecahkan semua rekor penerbitan ETF' sebelum mulai populer. Namun, dia menambahkan, 'arus masuk bersih dari produk-produk ini bahkan melebihi ekspektasi optimis saya'.
BlackRock resmi bergabung
Tahun ini, iSharesBTC Trust ETF (IBIT) di bawah naungan BlackRock memiliki aset di kelola sebesar lebih dari 535 miliar dolar AS, menjadikannya pemimpin industri. Di sisi lain, Grayscale BTC Trust (GBTC) sebagai ETF BTC spot terbesar kedua, memiliki aset di kelola sebesar 200 miliar dolar AS. CEO BlackRock, Larry Fink, telah beberapa kali menekankan potensi investasi BTC, yang lebih meningkatkan citra dan posisi IBIT.
CEO perusahaan pengelola aset terbesar di dunia yang sebelumnya meragukan kepemilikan BTC, Fink, menggambarkan BTC sebagai 'alat penyimpanan nilai jangka panjang potensial' pada awal tahun untuk melindungi terhadap dampak depresiasi mata uang pemerintah. Namun, beberapa bulan kemudian, Fink mengakui dirinya telah menjadi 'pengikut utama' BTC, dan menganggap aset ini sebagai tempat perlindungan bagi mereka yang khawatir terhadap masa depan dunia.
Sebagai alat simpan nilai, para pendukung BTC sering membandingkannya dengan 'emas digital'. Dalam lini produk BlackRock, perbandingan ini diwujudkan pada bulan November ketika aset yang dikelola iShares BTC Trust ETF (IBIT) melebihi iShares Gold ETF (IAU) yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2005.
Per penulisan ini, menurut data dari basis data ETF, dengan peringkat AUM, ia menempati peringkat ke-32 dari semua ETF di Amerika Serikat.
Seorang analis mengatakan kepada Decrypt bahwa BlackRock mengurangi kesan negatif di industri dengan memasuki dunia mata uang kripto pada tahun 2023, sementara Geraci menyatakan bahwa kinerja gemilang Bitcoin ETF spot bukanlah hal yang wajar, melainkan hasil dari berbagai faktor yang saling berinteraksi.
“Pada bulan Januari tahun ini, saya tidak yakin apakah ada yang memprediksi bahwa aset kategori ETF Bitcoin spot akan melebihi 100 miliar dolar AS pada akhir tahun,” katanya, “Sebenarnya, banyak yang meragukan bahwa kategori ini akan pernah mencapai level ini.”
Pasar yang berbeda
Menurut penelitian oleh perusahaan analis Kaiko, ETF spot BTC tidak hanya menarik arus masuk yang signifikan tahun ini, tetapi juga telah meningkatkan struktur pasar BTC.
Kaiko melihat bahwa pada bulan Juni tahun ini, persetujuan ETF BTC spot meningkatkan volume perdagangan BTC di bursa kripto dan meningkatkan kemampuan pasar untuk menyerap pesanan besar. Sementara itu, analis Kaiko mencatat bahwa aktivitas perdagangan BTC terpusat pada hari kerja, yaitu selama jam perdagangan Wall Street.
Setelah menyebut dirinya 'presiden cryptocurrency,' pemilihan kembali Trump memicu kenaikan bersejarah dalam harga BTC. Untuk produk BTC BlackRock, IBIT bertindak sebagai tautan penghubung, memungkinkan investor untuk memperdagangkan BTC tidak seperti sebelumnya.
Pada hari kedua setelah terpilihnya Trump, yaitu 6 November, harga BTC melonjak melebihi $75.000, dan volume perdagangan IBIT melebihi $1 miliar dalam 20 menit. Pada penutupan hari itu, volume perdagangan IBIT telah melonjak menjadi $41 miliar.
Balchunas menulis di X (sebelumnya bernama Twitter): "Volume perdagangan hari ini melebihi volume perdagangan saham Berkshire, Netflix, atau Visa."
Dalam sebuah wawancara, Balchunas mengungkapkan bahwa ETF BTC tunai tahun ini telah menciptakan rekor sejarah dari data statistik volume perdagangan hingga kecepatan aliran awal. Penting untuk dicatat bahwa ETF BTC tunai dari BlackRock mencapai AUM 10 miliar dolar dengan kecepatan tercepat dalam sejarah. ETF ini juga menjadi ETF pertama yang mencapai AUM 50 miliar dolar, lebih dari lima kali lebih cepat daripada ETF lain dalam sejarah.
Ketika Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui pencatatan dan perdagangan ETF BTC spot pada bulan Oktober, analis mengatakan kepada Decrypt bahwa pengembangan akan membuatnya lebih mudah, lebih murah, dan lebih aman bagi peserta institusional untuk berinvestasi di BTC.
"Saya percaya ini adalah langkah penting dalam proses normalisasi investasi cryptocurrency," kata Matt Hougan, Kepala Investasi Bitwise kepada Decrypt," kita harus senang dengan ini."
Jurang Grayscale
Ketika berbicara tentang ETF Bitcoin spot, kita tidak bisa tidak menyebut Grayscale. Perusahaan ini pernah menjadi perusahaan pengelolaan aset terbesar di bidang mata uang kripto, dan tahun lalu mereka memenangkan kasus hukum melawan SEC, membuka jalan bagi persetujuan produk ini.
SEC khawatir tentang manipulasi pasar, selama sepuluh tahun enggan menyetujui aplikasi BTC ETF spot. Tetapi pada bulan Agustus tahun lalu, Pengadilan Banding Distrik Columbia Amerika Serikat memutuskan bahwa penolakan berulang SEC terhadap aplikasi ETF Grayscale adalah ilegal.
Meskipun miliaran dolar telah mengalir keluar dari Trust BTC abu-abu (GBTC) tahun ini - telah mencapai 21 miliar dolar pada saat tulisan ini dibuat - CEO Grayscale saat itu, Michael Sonnenshein, menyatakan bahwa aliran dana ini sudah diantisipasi. Pada bulan April tahun ini, dia menyatakan bahwa perusahaan kripto yang bangkrut 'terpaksa' melikuidasi posisi GBTC-nya, sementara trader juga memperoleh keuntungan dari diskon besar yang dihasilkan oleh struktur GBTC sebelumnya.
Analisis juga menunjukkan bahwa aliran dana keluar dari GBTC juga terkait dengan tingkat biaya 1,5% nya. Tingkat biaya ini membuat biaya kepemilikan GBTC lebih tinggi daripada pesaingnya, yang tingkat biayanya hanya 0,19%. Sebagai tanggapan, Grayscale meluncurkan sebuah ETF turunan GBTC dengan tingkat biaya 0,15%.
Situasi serupa terjadi dengan Grayscale Ethereum Trust (ETHE), yang, menurut CoinGlass, melihat arus keluar lebih dari $ 1 miliar dalam tiga hari perdagangan pertama setelah daftar resminya. Sementara arus keluar sebagian besar telah berhenti, dan Grayscale telah meluncurkan ETF derivatif untuk ETHE, arus keluar mengurangi antusiasme investor ketika spot ETH Square ETF diluncurkan musim panas ini.
ETH Square dan lainnya
Karena Ketua SEC Gary Gensler menghindari pertanyaan tentang regulasi Ethereum, banyak yang meragukan apakah aplikasi ETF Ethereum spot akan disetujui di bawah kepemimpinannya. Namun, yang mengejutkan adalah bahwa SEC memberikan lampu hijau untuk produk-produk ini pada bulan Mei.
Perusahaan perangkat lunak ETH Consensys mengajukan gugatan menuduh SEC menganggap ETH sebagai sekuritas. Pembagian ini akan memaksa perusahaan yang ingin meluncurkan ETF untuk mengambil pendekatan yang berbeda, namun langkah SEC sebenarnya mengkonfirmasi posisi ETH sebagai komoditas.
Meskipun demikian, arus masuk ETF spot ETH jauh lebih rendah daripada ETF spot BTC. Menurut CoinGlass, pada saat penulisan, produk ETF spot ETH Place dari delapan penerbit hanya menarik $ 2,3 miliar arus masuk sejak diluncurkan pada bulan Juli, sementara Grayscale ETH Place Trust (ETHE) telah mengalami $ 3,6 miliar dalam arus keluar.
Sementara itu, ETF tidak memiliki efek positif pada harga ETH seperti produk serupa terhadap BTC. Setelah mencapai puncak sekitar $4.100 pada awal Desember, harga perdagangan mata uang kripto saat ini sekitar $3.400. Berbeda dengan BTC, ETH belum mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada tahun 2024 dan belum mendekati level tersebut.
Kepala Penelitian FlaconX, David Lawant, mengatakan kepada Decrypt bahwa tidak adanya aliran masif investor ke ETF Ether adalah wajar, karena cerita Ethereum masih kurang dikenal di kalangan investor mainstream dibandingkan dengan Bitcoin.
Lawant juga menyatakan bahwa BTC telah membangun narasi sebagai alat penyimpan nilai. Namun, baik Ethereum disebut sebagai permainan teknologi, platform kontrak pintar, atau toko aplikasi Web3, narasi seputar Ethereum tidak begitu matang di luar lingkaran kripto.
“ETH坊与BTC不同，” Lawant mengatakan, “Anda dapat menceritakannya dari sudut pandang yang berbeda, tetapi apa pun cara Anda menceritakannya, ini adalah cerita yang berbeda.”
Saat ini, BTC dan ETH adalah dua-satunya aset digital dengan ETF spot di Amerika Serikat. Namun, dengan pemerintahan Trump ingin membentuk SEC yang ramah terhadap mata uang kripto, perusahaan manajemen aset telah mengajukan ETF yang mencakup aset digital lainnya seperti Solana, XRP, dan Litecoin. Analis mengatakan kepada Decrypt bahwa dalam lingkungan seperti ini, bahkan ETF Dogecoin tampaknya tidak terlalu jauh.
Persetujuan untuk aplikasi mata uang kripto ini mungkin harus menunggu keputusan dari penerus Gensler, yaitu Paul Atkins, yang sebelumnya merupakan anggota SEC dan juga penerus nominasi dari Trump. Sementara itu, ETF spot BTC dan ETH akan terus diperdagangkan, setelah melewati tahun pertama yang sukses, akan menghadapi standar dan harapan yang lebih tinggi.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Tinjauan Tahunan: Bitcoin dan Ethereum ETF menarik lebih banyak investor ke pasar enkripsi
Tahun ini, ETF Bitcoin menjadi fokus modal institusi, sementara ETF Ether membuka pintu bagi aset lain.
Penulis artikel: André Beganski
Sumber artikel: decrypt
Artikel diterjemahkan oleh Ada, MetaEra
Bagi industri mata uang kripto yang berkembang pesat ini, tampaknya itu sudah lama terjadi, tetapi ETF spot BTC dan ETH yang diluncurkan pada bulan Januari dan Juli tahun ini telah membawa perubahan yang signifikan bagi industri mata uang kripto.
ETF Spot BTC menarik banyak uang, memungkinkan investor untuk berinvestasi di BTC tanpa harus mengelola kunci pribadi mereka. Mereka juga menambah legitimasi pada posisi aset di Wall Street. Pada saat yang sama, ETF spot ETH Place mengkonfirmasi posisi aset di mata regulator, dan meskipun debutnya kurang bersemangat, mereka telah mendapatkan momentum dalam beberapa minggu terakhir dan dapat membuka pintu bagi Solana dan XRP untuk meluncurkan produk serupa di AS.
Ketika BTC ETF mulai diperdagangkan pada bulan Januari, harga BTC adalah $46.000. Setelah hampir setahun, harga aset ini meningkat lebih dari dua kali lipat. Didorong oleh kehadiran Donald Trump di Gedung Putih, harga BTC bahkan melampaui $108.000 pada bulan Desember.
Menurut data CoinGlass, saat ini terdapat 11 ETF BTC fisik, dengan total aset yang dikelola (AUM) mencapai 113 miliar dolar. Analis ETF Bloomberg Eric Balchunas mengatakan kepada Decrypt awal Desember bahwa pada Natal, jumlah BTC yang dipegang oleh produk-produk ini mungkin akan melebihi 1,1 juta BTC yang ditambang oleh pencipta misterius BTC, Satoshi Nakamoto.
Namun pada kenyataannya, tonggak bersejarah ini hanya terjadi dalam waktu dua hari.
"Ini seperti memberikan awal yang fantastis dengan akhir yang sempurna," kata Balchunas saat itu. "Ini adalah keajaiban dalam sejarah keuangan. Ini belum pernah terjadi sebelumnya dan kemungkinan tidak akan terjadi lagi di masa depan."
Dalam hal ETF spot BTC, Balchunas menambahkan bahwa produk-produk ini membawa 'kegembiraan, antisipasi, peluang, dan legitimasi' bagi aset tersebut. Dia menekankan pentingnya ini dengan menghilangkan hambatan untuk berinvestasi dalam BTC, dan memungkinkan investor untuk terhubung dengan merek pialang yang dikenal dan dipercayai oleh mereka.
Ini jelas-jelas menyimpang dari populer setelah kejatuhan FTX pada tahun 2022, 'jika bukan kunci Anda, maka bukanlah uang Anda' - banyak pengikut kripto senior percaya bahwa penyimpanan sendiri adalah satu-satunya cara yang masuk akal untuk memiliki kripto. Pada tahun 2024, klaim nilai memiliki BTC tanpa harus mengelola kunci terlalu menggoda bagi sebagian investor, sampai-sampai mereka tidak bisa menolaknya.
Presiden The ETF Store, Nathan Geraci, mengatakan kepada Decrypt bahwa dia selalu sangat optimis terhadap prospek BTCETF. Pada awal tahun, dia memprediksi produk-produk ini akan 'memecahkan semua rekor penerbitan ETF' sebelum mulai populer. Namun, dia menambahkan, 'arus masuk bersih dari produk-produk ini bahkan melebihi ekspektasi optimis saya'.
BlackRock resmi bergabung
Tahun ini, iSharesBTC Trust ETF (IBIT) di bawah naungan BlackRock memiliki aset di kelola sebesar lebih dari 535 miliar dolar AS, menjadikannya pemimpin industri. Di sisi lain, Grayscale BTC Trust (GBTC) sebagai ETF BTC spot terbesar kedua, memiliki aset di kelola sebesar 200 miliar dolar AS. CEO BlackRock, Larry Fink, telah beberapa kali menekankan potensi investasi BTC, yang lebih meningkatkan citra dan posisi IBIT.
CEO perusahaan pengelola aset terbesar di dunia yang sebelumnya meragukan kepemilikan BTC, Fink, menggambarkan BTC sebagai 'alat penyimpanan nilai jangka panjang potensial' pada awal tahun untuk melindungi terhadap dampak depresiasi mata uang pemerintah. Namun, beberapa bulan kemudian, Fink mengakui dirinya telah menjadi 'pengikut utama' BTC, dan menganggap aset ini sebagai tempat perlindungan bagi mereka yang khawatir terhadap masa depan dunia.
Sebagai alat simpan nilai, para pendukung BTC sering membandingkannya dengan 'emas digital'. Dalam lini produk BlackRock, perbandingan ini diwujudkan pada bulan November ketika aset yang dikelola iShares BTC Trust ETF (IBIT) melebihi iShares Gold ETF (IAU) yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2005.
Per penulisan ini, menurut data dari basis data ETF, dengan peringkat AUM, ia menempati peringkat ke-32 dari semua ETF di Amerika Serikat.
Seorang analis mengatakan kepada Decrypt bahwa BlackRock mengurangi kesan negatif di industri dengan memasuki dunia mata uang kripto pada tahun 2023, sementara Geraci menyatakan bahwa kinerja gemilang Bitcoin ETF spot bukanlah hal yang wajar, melainkan hasil dari berbagai faktor yang saling berinteraksi.
“Pada bulan Januari tahun ini, saya tidak yakin apakah ada yang memprediksi bahwa aset kategori ETF Bitcoin spot akan melebihi 100 miliar dolar AS pada akhir tahun,” katanya, “Sebenarnya, banyak yang meragukan bahwa kategori ini akan pernah mencapai level ini.”
Pasar yang berbeda
Menurut penelitian oleh perusahaan analis Kaiko, ETF spot BTC tidak hanya menarik arus masuk yang signifikan tahun ini, tetapi juga telah meningkatkan struktur pasar BTC.
Kaiko melihat bahwa pada bulan Juni tahun ini, persetujuan ETF BTC spot meningkatkan volume perdagangan BTC di bursa kripto dan meningkatkan kemampuan pasar untuk menyerap pesanan besar. Sementara itu, analis Kaiko mencatat bahwa aktivitas perdagangan BTC terpusat pada hari kerja, yaitu selama jam perdagangan Wall Street.
Setelah menyebut dirinya 'presiden cryptocurrency,' pemilihan kembali Trump memicu kenaikan bersejarah dalam harga BTC. Untuk produk BTC BlackRock, IBIT bertindak sebagai tautan penghubung, memungkinkan investor untuk memperdagangkan BTC tidak seperti sebelumnya.
Pada hari kedua setelah terpilihnya Trump, yaitu 6 November, harga BTC melonjak melebihi $75.000, dan volume perdagangan IBIT melebihi $1 miliar dalam 20 menit. Pada penutupan hari itu, volume perdagangan IBIT telah melonjak menjadi $41 miliar.
Balchunas menulis di X (sebelumnya bernama Twitter): "Volume perdagangan hari ini melebihi volume perdagangan saham Berkshire, Netflix, atau Visa."
Dalam sebuah wawancara, Balchunas mengungkapkan bahwa ETF BTC tunai tahun ini telah menciptakan rekor sejarah dari data statistik volume perdagangan hingga kecepatan aliran awal. Penting untuk dicatat bahwa ETF BTC tunai dari BlackRock mencapai AUM 10 miliar dolar dengan kecepatan tercepat dalam sejarah. ETF ini juga menjadi ETF pertama yang mencapai AUM 50 miliar dolar, lebih dari lima kali lebih cepat daripada ETF lain dalam sejarah.
Ketika Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui pencatatan dan perdagangan ETF BTC spot pada bulan Oktober, analis mengatakan kepada Decrypt bahwa pengembangan akan membuatnya lebih mudah, lebih murah, dan lebih aman bagi peserta institusional untuk berinvestasi di BTC.
"Saya percaya ini adalah langkah penting dalam proses normalisasi investasi cryptocurrency," kata Matt Hougan, Kepala Investasi Bitwise kepada Decrypt," kita harus senang dengan ini."
Jurang Grayscale
Ketika berbicara tentang ETF Bitcoin spot, kita tidak bisa tidak menyebut Grayscale. Perusahaan ini pernah menjadi perusahaan pengelolaan aset terbesar di bidang mata uang kripto, dan tahun lalu mereka memenangkan kasus hukum melawan SEC, membuka jalan bagi persetujuan produk ini.
SEC khawatir tentang manipulasi pasar, selama sepuluh tahun enggan menyetujui aplikasi BTC ETF spot. Tetapi pada bulan Agustus tahun lalu, Pengadilan Banding Distrik Columbia Amerika Serikat memutuskan bahwa penolakan berulang SEC terhadap aplikasi ETF Grayscale adalah ilegal.
Meskipun miliaran dolar telah mengalir keluar dari Trust BTC abu-abu (GBTC) tahun ini - telah mencapai 21 miliar dolar pada saat tulisan ini dibuat - CEO Grayscale saat itu, Michael Sonnenshein, menyatakan bahwa aliran dana ini sudah diantisipasi. Pada bulan April tahun ini, dia menyatakan bahwa perusahaan kripto yang bangkrut 'terpaksa' melikuidasi posisi GBTC-nya, sementara trader juga memperoleh keuntungan dari diskon besar yang dihasilkan oleh struktur GBTC sebelumnya.
Analisis juga menunjukkan bahwa aliran dana keluar dari GBTC juga terkait dengan tingkat biaya 1,5% nya. Tingkat biaya ini membuat biaya kepemilikan GBTC lebih tinggi daripada pesaingnya, yang tingkat biayanya hanya 0,19%. Sebagai tanggapan, Grayscale meluncurkan sebuah ETF turunan GBTC dengan tingkat biaya 0,15%.
Situasi serupa terjadi dengan Grayscale Ethereum Trust (ETHE), yang, menurut CoinGlass, melihat arus keluar lebih dari $ 1 miliar dalam tiga hari perdagangan pertama setelah daftar resminya. Sementara arus keluar sebagian besar telah berhenti, dan Grayscale telah meluncurkan ETF derivatif untuk ETHE, arus keluar mengurangi antusiasme investor ketika spot ETH Square ETF diluncurkan musim panas ini.
ETH Square dan lainnya
Karena Ketua SEC Gary Gensler menghindari pertanyaan tentang regulasi Ethereum, banyak yang meragukan apakah aplikasi ETF Ethereum spot akan disetujui di bawah kepemimpinannya. Namun, yang mengejutkan adalah bahwa SEC memberikan lampu hijau untuk produk-produk ini pada bulan Mei.
Perusahaan perangkat lunak ETH Consensys mengajukan gugatan menuduh SEC menganggap ETH sebagai sekuritas. Pembagian ini akan memaksa perusahaan yang ingin meluncurkan ETF untuk mengambil pendekatan yang berbeda, namun langkah SEC sebenarnya mengkonfirmasi posisi ETH sebagai komoditas.
Meskipun demikian, arus masuk ETF spot ETH jauh lebih rendah daripada ETF spot BTC. Menurut CoinGlass, pada saat penulisan, produk ETF spot ETH Place dari delapan penerbit hanya menarik $ 2,3 miliar arus masuk sejak diluncurkan pada bulan Juli, sementara Grayscale ETH Place Trust (ETHE) telah mengalami $ 3,6 miliar dalam arus keluar.
Sementara itu, ETF tidak memiliki efek positif pada harga ETH seperti produk serupa terhadap BTC. Setelah mencapai puncak sekitar $4.100 pada awal Desember, harga perdagangan mata uang kripto saat ini sekitar $3.400. Berbeda dengan BTC, ETH belum mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada tahun 2024 dan belum mendekati level tersebut.
Kepala Penelitian FlaconX, David Lawant, mengatakan kepada Decrypt bahwa tidak adanya aliran masif investor ke ETF Ether adalah wajar, karena cerita Ethereum masih kurang dikenal di kalangan investor mainstream dibandingkan dengan Bitcoin.
Lawant juga menyatakan bahwa BTC telah membangun narasi sebagai alat penyimpan nilai. Namun, baik Ethereum disebut sebagai permainan teknologi, platform kontrak pintar, atau toko aplikasi Web3, narasi seputar Ethereum tidak begitu matang di luar lingkaran kripto.
“ETH坊与BTC不同，” Lawant mengatakan, “Anda dapat menceritakannya dari sudut pandang yang berbeda, tetapi apa pun cara Anda menceritakannya, ini adalah cerita yang berbeda.”
Saat ini, BTC dan ETH adalah dua-satunya aset digital dengan ETF spot di Amerika Serikat. Namun, dengan pemerintahan Trump ingin membentuk SEC yang ramah terhadap mata uang kripto, perusahaan manajemen aset telah mengajukan ETF yang mencakup aset digital lainnya seperti Solana, XRP, dan Litecoin. Analis mengatakan kepada Decrypt bahwa dalam lingkungan seperti ini, bahkan ETF Dogecoin tampaknya tidak terlalu jauh.
Persetujuan untuk aplikasi mata uang kripto ini mungkin harus menunggu keputusan dari penerus Gensler, yaitu Paul Atkins, yang sebelumnya merupakan anggota SEC dan juga penerus nominasi dari Trump. Sementara itu, ETF spot BTC dan ETH akan terus diperdagangkan, setelah melewati tahun pertama yang sukses, akan menghadapi standar dan harapan yang lebih tinggi.