Untuk bertahan lama di pasar ini, manajemen posisi adalah garis hidup yang sebenarnya. Lebih penting daripada pola lilin apa pun atau indikator teknikal apa pun.

Kebanyakan orang terlalu dangkal dalam memahami posisi — mereka mengira hanya menentukan berapa banyak uang yang akan diinvestasikan. Sebenarnya, jauh dari itu. Logika mendalam dari manajemen posisi, singkatnya, adalah mengelola sifat manusia Anda. Saat posisi penuh dihajar turun, rasa panik itu akan membuat Anda kehilangan akal, semua operasi menjadi kacau. Dari sudut pandang lain, jika Anda hanya memegang 10% posisi, penurunan yang sama tidak akan menjadi ancaman sama sekali, dan mental tetap stabil. Dengan mental yang stabil, penilaian bisa jernih.

Mungkin ada yang berkata, ini adalah hal yang perlu dipikirkan oleh dana besar. Sebenarnya sebaliknya — dana kecil justru lebih bergantung pada manajemen posisi ini. Modal tidak banyak, satu kali kehilangan kendali bisa membuat Anda keluar dari pasar sepenuhnya, tanpa peluang bangkit lagi. Dari sudut pandang ini, manajemen posisi pada dasarnya adalah manajemen risiko, dan lebih dari itu, adalah manajemen psikologi. Tidak ada analisis grafik yang bisa menggantikan perannya. Posisi adalah kerangka strategi Anda, sedangkan teknik hanyalah alat pelaksanaan.

Selain mengendalikan posisi dengan baik, Anda juga harus mencari cara untuk menyaring noise pasar, jangan sampai terikat oleh opini dan kecemasan. Gunakan alat data dengan baik untuk mengamati tren, mengatur informasi, dan mengeksekusi transaksi, agar tetap tenang. Fungsi alat adalah membantu Anda membuat keputusan, bukan membuat Anda semakin cemas. Inilah sikap yang seharusnya dimiliki.