Pada awal tahun 2026, kebijakan kripto Vietnam mengalami penyesuaian yang memicu gelombang di pasar. Di media sosial, perdebatan terus berlangsung—ada yang menyambut dengan sorak "Era baru kripto Asia Tenggara telah tiba", dan ada juga yang berhati-hati mengamati apakah ini hanyalah "kebijakan yang berulang-ulang". Sebagai pengamat yang secara jangka panjang mengikuti perkembangan regulasi kripto di Vietnam, perubahan kebijakan kali ini memang patut diperhatikan dengan serius, tetapi dengan syarat memahami tiga batasan kunci di dalamnya.

Kebijakan inti terbagi menjadi tiga bagian, masing-masing perlu dipahami secara mendetail. Pertama adalah "Mengakui aset digital sebagai aset yang sah, mengizinkan kepemilikan dan investasi, hak milik dilindungi secara hukum". Makna dari perubahan ini adalah: sebelumnya, saat melakukan investasi kripto di Vietnam, aset menghadapi kekosongan hukum—begitu terjadi pencurian atau penipuan, investor hampir tidak memiliki jalan keluar. Sekarang situasi ini berubah. Aset diakui secara hukum, dan ada jalur untuk penegakan hak. Bagi investor yang berencana memasuki pasar Asia Tenggara, ini adalah terobosan penting secara sistematis.

Namun, poin kedua dari kebijakan juga sangat penting, dan paling mudah disalahpahami: "Cryptocurrency tidak boleh digunakan sebagai alat pembayaran, tidak dapat menggantikan đồng Vietnam (VND)". Di sini perlu ditekankan—banyak orang akan bingung antara konsep "memiliki secara legal" dan "menggunakan secara legal". Anda bisa secara legal memegang BTC, ETH, dan aset digital lainnya, tetapi melakukan pembelian langsung dengan kripto, membayar sewa, atau menyelesaikan transaksi di Vietnam, ini melanggar batas kebijakan. Konsekuensi dari pelanggaran poin ini bisa berupa denda hingga penyitaan aset.

Batasan tersembunyi ketiga menyangkut persyaratan kepatuhan untuk bursa dan penyedia layanan. Kerangka regulasi untuk lembaga layanan kripto di Vietnam masih dalam proses penyempurnaan, yang berarti meskipun individu sudah memiliki legalitas, detail seperti jalur masuk dan keluar dana, pelaporan pajak, dan pengarsipan catatan transaksi, mungkin masih akan mengalami penyesuaian kebijakan dalam waktu dekat.

Secara ringkas, kebijakan Vietnam kali ini memang membuka ruang imajinasi, tetapi tidak tanpa batas. Kepemilikan diperbolehkan, peredaran tidak; investasi pribadi bisa, penggunaan komersial masih menunggu. Memahami batasan-batasan ini adalah kunci agar dapat menata strategi di pasar kripto Asia Tenggara dengan lebih stabil.