Menurut laporan terbaru, cakupan jaminan pensiun dan perlindungan sosial resmi di India sangat kurang. Hal ini menyebabkan fenomena menarik: banyak keluarga biasa menganggap emas fisik—terutama perhiasan warisan dari generasi ke generasi—sebagai "jaminan pensiun" yang paling dapat diandalkan.

Banyak keluarga di India memegang sejumlah besar emas dalam jangka panjang. Ketika menghadapi keadaan darurat nyata—seperti pensiun, pengobatan, atau kekurangan uang mendadak—mereka langsung terpikir untuk menjual perhiasan emas atau menggadaikannya untuk mendapatkan uang tunai. Praktik ini sangat umum di kalangan berpenghasilan menengah ke bawah.

Mengapa bisa begitu? Singkatnya, sistem pensiun dan perlindungan resmi tidak dapat diandalkan. Sebaliknya, emas yang terlihat dan dapat diraba, diakui oleh berbagai generasi, dan jika mendesak, bisa diuangkan. Logika alokasi aset semacam ini sebenarnya mencerminkan dilema umum yang dihadapi banyak orang di pasar berkembang: kekurangan alat keuangan yang efektif, sehingga mereka harus bergantung pada aset paling tradisional dan fisik untuk mengelola risiko.

Ini juga memberi kita sebuah pelajaran—ketika perlindungan keuangan resmi tidak lengkap, orang secara alami akan mencari solusi alternatif. Baik itu emas, properti, maupun aset lainnya, pada dasarnya adalah cara mereka sendiri untuk mengisi kekosongan sistem.