Apa itu Livepeer (LPT)

Livepeer adalah protokol video terdesentralisasi yang dibangun di atas blockchain Ethereum. Tujuan awalnya adalah memungkinkan siapa saja, dengan biaya yang hanya sebagian kecil dari solusi tradisional, untuk mengintegrasikan konten video secara mulus ke dalam aplikasi dengan cara yang terdesentralisasi. Desentralisasi pemrosesan video dilakukan dengan mendistribusikan proses konversi kode ke jaringan operator node. Langkah konversi kode ini sangat penting karena memastikan pengiriman konten video yang lancar kepada pengguna akhir. Secara spesifik, termasuk mendapatkan file video asli berdasarkan faktor seperti ukuran layar perangkat atau koneksi internet, dan mengubahnya menjadi kondisi terbaik yang sesuai untuk setiap pengguna akhir.

Livepeer menggunakan teknologi blockchain untuk memproses konten video, yang andal dan murah. Teknologi ini memanfaatkan game theory, insentif ekonomi berbasis cryptocurrency, dan smart contract untuk mendorong interaksi positif antar pemangku kepentingan. Aset asli mereka, Livepeer token (LPT), digunakan untuk mengoordinasikan dan mendistribusikan tugas pemrosesan video secara aman dan andal di antara peserta jaringan.

Pendahuluan

Orang semakin bergantung pada media sosial, terutama setelah pandemi, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi kreator secara besar-besaran, sehingga pada tahun 2021, lebih dari 82% bandwidth internet digunakan untuk konten video.

Karena didukung oleh ribuan node terdistribusi, jaringan Livepeer mampu memberikan akses kepada pengembang dan kreator aplikasi video, memungkinkan mereka mengakses arsitektur pengkodean yang aman, berkualitas tinggi, dan terjangkau tanpa harus membayar mahal. Jaringan Livepeer didirikan pada tahun 2017 dan hingga saat ini telah memproses lebih dari 150 juta menit video.

Bagaimana cara kerja jaringan Livepeer?

Livepeer dibangun di atas Ethereum dan secara esensial adalah jaringan yang menghubungkan pihak yang membutuhkan pemrosesan video dan penyedia layanan. Dibandingkan solusi terpusat saat ini, Livepeer menggunakan token asli LPT untuk memberi insentif kepada peserta jaringan agar menyediakan layanan transcoding video yang andal, aman, dan ekonomis.

Ada dua pemangku kepentingan utama dalam jaringan Livepeer: koordinator dan delegator.

Koordinator

Siapa saja yang memiliki perangkat penambangan video dapat melakukan staking LPT mereka di jaringan Livepeer dan mengambil pekerjaan pemrosesan video. Sebagai imbalan atas layanan yang diberikan, mereka mendapatkan bagian dari biaya pemrosesan video dalam bentuk LPT dan ETH. Peserta jaringan ini disebut sebagai koordinator.

Delegator

Orang yang tidak memiliki alat penambangan video atau pengalaman pemrosesan video tetap dapat berpartisipasi dengan mendelegasikan atau mendistribusikan LPT mereka kepada operator node yang memiliki alat dan keahlian yang sesuai, yang kemudian akan memproses video melalui Livepeer Explorer. Peserta jaringan ini disebut sebagai delegator.

Apa itu LPT?

Aset asli jaringan Livepeer, Livepeer token (LPT), adalah token ERC-20 yang digunakan untuk memastikan keamanan dan mendistribusikan tugas pemrosesan video di antara peserta jaringan, serta memberi insentif agar mereka aktif berpartisipasi dalam berbagai peran di jaringan Livepeer. Semakin banyak token LPT yang beredar, semakin stabil, aman, dan kokoh jaringan tersebut.

Distribusi kepada koordinator terkait dengan jumlah LPT yang mereka stak (baik milik mereka sendiri maupun delegator), serta lokasi geografis dan keandalan mereka. Semakin banyak token yang didelegasikan, semakin banyak pekerjaan yang dilakukan, dan semakin tinggi imbalannya. Oleh karena itu, koordinator bersaing satu sama lain untuk menarik lebih banyak delegator.

Pada akhir setiap putaran (yaitu setiap hari), protokol Livepeer mencetak token Livepeer baru berdasarkan tingkat inflasi yang ditentukan. Livepeer adalah protokol yang berbasis insentif, artinya hadiah yang diberikan kepada setiap pengguna yang berpartisipasi sebanding dengan kontribusinya. Peserta yang aktif dalam satu putaran, baik melalui menjalankan node maupun melalui staking token, dapat menerima bagian dari hadiah. Mereka yang tidak aktif dalam putaran tertentu tidak akan mendapatkan hadiah.

Koordinator juga dapat memperoleh manfaat tambahan: sebagai komisi untuk menjalankan infrastruktur terdesentralisasi, mereka akan mendapatkan sebagian dari pembayaran yang dilakukan delegator.

Dengan sistem ini, peserta yang aktif dapat meningkatkan keuntungan mereka di jaringan. Sebaliknya, pengguna yang tidak aktif akan mengalami pengurangan hak konversi kode mereka dari putaran ke putaran. Dengan kata lain, semakin besar bagian LPT mereka, semakin banyak pekerjaan yang mereka terima, dan akhirnya semakin besar pula imbalannya.

Tingkat inflasi yang digunakan untuk menentukan jumlah hadiah juga memotivasi pengguna. Persentase LPT baru yang dicetak dalam setiap putaran tergantung pada total LPT yang diinvestasikan untuk keberhasilan operasional jaringan. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah tingkat inflasi, dan token yang ada dapat mempertahankan nilai yang lebih besar. Oleh karena itu, pemilik token secara alami terdorong untuk melakukan staking lebih banyak demi mendapatkan imbalan yang lebih besar.

@E0@E0\

Ringkasan

Livepeer merancang solusi yang mendelegasikan tugas pemrosesan video kepada orang yang dapat dipercaya. Dengan protokol video terdesentralisasi ini, proyek dan perusahaan Web3 dapat menghindari biaya tinggi dan manipulatif untuk pemrosesan video serta sensor, sehingga dapat menyediakan konten video yang lebih baik kepada penonton.