Sejujurnya, kemampuan mengelola acara proyek RWA tidak kalah, mulai dari roadshow, forum, hingga pertemuan koneksi berlangsung berurutan. Masalahnya bukan terletak pada acara itu sendiri, tetapi setelah acara selesai.

Kamu akan menemukan fenomena aneh: saat itu suasana di lokasi sangat hangat, struktur aset jelas, solusi teknologi matang, dan pihak pendanaan juga menunjukkan minat. Tapi begitu acara berakhir, semuanya mulai menjadi longgar.

Identitas peserta menjadi kabur. Siapa yang bertanggung jawab atas apa, setelah diskusi panjang tetap tidak ada kesepakatan. Janji-janji dalam acara, bagaimana memverifikasi kebenarannya? Informasi ini tersebar di berbagai catatan obrolan, sama sekali tidak bisa dilacak kembali. Untuk melanjutkan pekerjaan apapun, rasanya seperti harus membangun kembali kepercayaan dari nol.

Ini bukan masalah dari pihak proyek, tetapi sistem acara yang ada sama sekali tidak dirancang untuk skenario seperti ini. Sistem acara tradisional hanya bertanggung jawab atas pendaftaran, absensi, dan eksposur, yang jauh dari cukup untuk proyek RWA. Apa sebenarnya kebutuhan yang sesungguhnya?

Pertama, mengenali siapa yang terlibat dalam proyek ini jauh lebih penting daripada apapun. Bukan hanya daftar nama, tetapi peran mereka dalam partisipasi. Kedua, informasi partisipasi ini harus direkam secara terstruktur—siapa yang hadir, siapa yang berbicara, siapa yang membuat janji, siapa yang melakukan tindak lanjut—semua harus menjadi fakta yang dapat diverifikasi, bukan sekadar kesan kabur.

Poin terakhir sangat penting: identitas dan peran seseorang dalam berbagai proyek RWA harus terus dikenali dan digunakan kembali, bukan setiap kali proyek baru harus dikenali kembali seperti orang asing.

Keberhasilan atau kegagalan proyek RWA sering kali bergantung pada periode setelah acara. Apakah kolaborasi benar-benar terwujud, atau masing-masing pergi sendiri-sendiri? Apakah kepercayaan sudah terbentuk, dan apakah partisipasi bisa berlangsung secara berkelanjutan?

Jadi, industri ini tidak membutuhkan lebih banyak acara, tetapi sistem yang mampu mengubah acara menjadi titik awal kolaborasi yang nyata.