Apa itu kontrak pintar Smart Contract

Smart contract adalah program yang ditempatkan di jaringan blockchain. Ketika kondisi yang telah ditetapkan terpenuhi, smart contract akan secara otomatis dieksekusi. Misalnya, Bob menggunakan smart contract untuk membuat dana aman (trust fund) bagi putrinya Alice, yang akan tetap terkunci sebelum Alice berusia 18 tahun, dan ketika Alice mencapai usia 18 tahun, dana tersebut akan secara otomatis dibuka dan dipindahkan ke akun Alice tanpa intervensi manual.

Kata “smart contract” pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan komputer asal Amerika, Nick Szabo, pada tahun 1994. Nick menulis, “Smart contract adalah sebuah protokol transaksi yang dikodekan secara komputerisasi, yang dapat mengeksekusi ketentuan kontrak. Tujuan dari desain smart contract adalah memenuhi kebutuhan kontrak umum, meminimalkan kejadian abnormal dan gangguan jahat, sekaligus meminimalkan kebutuhan manusia terhadap perantara.”

Bitcoin adalah blockchain pertama yang secara teknis mengimplementasikan smart contract (sumber: Gemini). Blockchain ini memungkinkan pengembang untuk menetapkan kondisi eksekusi transaksi. Misalnya, transaksi multi-signature memerlukan tanda tangan dari sejumlah alamat tertentu agar dapat dieksekusi. Namun, karena keterbatasan bahasa pemrograman Bitcoin (Script), smart contract yang didukung hanya yang sederhana.

Pada tahun 2015, Ethereum diluncurkan, mendorong penggunaan smart contract secara luas. Bahasa pemrograman Ethereum, Solidity, mendukung smart contract yang kompleks, sehingga berbagai aplikasi terdesentralisasi dapat dibangun. Seiring meningkatnya popularitas blockchain secara eksponensial, teknologi terus berkembang dan diperbarui. Saat ini, platform smart contract berkembang pesat, dengan Ethereum sebagai pemimpin dan platform lain yang bermunculan. Platform smart contract yang umum digunakan antara lain: BNB Chain, Solana, Avalanche, Aptos, Sui, Arbitrum, Optimism, zkSync, dan lain-lain.

Apa saja karakteristik dari smart contract?

Smart contract dibangun di atas platform blockchain, sehingga memenuhi karakteristik inti dari teknologi blockchain, seperti desentralisasi, sulit diubah, dan transparan. Selain itu, smart contract memiliki dua karakteristik utama: dapat diprediksi dan tanpa kepercayaan.

Dapat Diprediksi

Smart contract adalah kode yang dapat dieksekusi secara otomatis, mengikuti logika “jika… maka…”. Misalnya, jika Alice berusia 18 tahun, maka dana aman akan secara otomatis dipindahkan ke akun Alice. Untuk smart contract, input tertentu hanya akan menghasilkan satu hasil yang tetap dan diketahui. Oleh karena itu, orang dapat menebak hasil keluaran dari input tertentu dengan memeriksa logika kontrak.

Tanpa Kepercayaan

Smart contract mirip dengan kontrak tradisional, keduanya menetapkan ketentuan dalam sebuah perjanjian. Tetapi, berbeda dengan kontrak tradisional, eksekusi smart contract tidak bergantung pada ketentuan hukum. Ia adalah kode komputer yang dieksekusi sendiri, mengikuti aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, eksekusi smart contract tidak memerlukan kepercayaan terhadap pihak lawan transaksi maupun bantuan pihak ketiga (seperti pengacara).

Apa saja contoh penggunaan smart contract?

Saat ini, smart contract terutama digunakan dalam pengembangan aplikasi terdesentralisasi. Penggunaannya sudah sangat luas, selain untuk transaksi pembayaran sederhana, juga dapat digunakan untuk membangun produk keuangan yang lebih kompleks, atau diterapkan di industri tradisional untuk menyelesaikan berbagai masalah.

DeFi: Melalui smart contract, pengembang dapat memindahkan produk dan layanan keuangan tradisional ke blockchain, seperti pinjaman, bursa, asuransi, opsi, dan lain-lain. Dengan teknologi blockchain, produk keuangan ini dapat dilakukan dalam lingkungan yang lebih transparan dan tanpa perantara.

Perdagangan karya seni: Melalui smart contract, para seniman dapat mencetak koleksi digital mereka sebagai NFT, dan kepemilikan serta informasi transaksi koleksi tersebut akan dicatat di blockchain, yang bersifat transparan dan tidak dapat diubah. Penggunaan smart contract juga dapat membantu pencipta dalam mengelola hak cipta dengan lebih baik.

Manajemen rantai pasokan: Smart contract dapat digunakan untuk otomatisasi pelacakan seluruh proses barang dalam rantai pasokan, dari pembuatan hingga penyimpanan dan pengiriman, memastikan transparansi dan mekanisme akuntabilitas. **$FIL **$ARTFI **$ETHFI **