Melihat tren terbaru Bitcoin, saya agak bingung.

Bank of Japan kemarin mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, ini adalah tertinggi dalam tiga puluh tahun. Secara logika, berita sebesar ini seharusnya menekan harga, tapi hasilnya? Bitcoin tetap stabil di atas 88.000 dolar AS, bahkan sempat rebound lebih dari 3.900 dolar AS dalam hari yang sama.

Menarik, bukan? Saya punya teman yang beberapa hari lalu menjual semua asetnya menunggu koreksi, sekarang dia sangat cemas dan menelepon saya bertanya apakah dia melewatkan sesuatu yang besar. Sebenarnya, logika di balik ini tidak serumit itu, hanya saja kebanyakan orang tidak memikirkannya secara mendalam.

**Berita bearish mengapa bisa mendorong harga naik? Manajemen ekspektasi dan trik**

Hal paling licik dari pasar ini adalah: saat semua orang menunggu sesuatu terjadi, saat itu juga kejadian sebenarnya justru tidak berdampak apa-apa.

Sebelum kenaikan suku bunga ini, prediksi probabilitas kenaikan suku bunga di pasar mencapai 98%—hampir tidak ada yang meragukannya. Pada tingkat ini, uang pintar sudah pasti bergerak sebelumnya. BTC sebelum kenaikan suku bunga dari puncaknya kembali ke sekitar 84.418 dolar AS, sebenarnya sudah mengantisipasi berita buruk tersebut. Kamu tahu apa artinya? Berita buruk sudah sepenuhnya tercermin, sehingga berubah menjadi berita baik.

Saat berita kenaikan suku bunga benar-benar diumumkan, pasar sudah menunggu untuk melakukan aksi berlawanan. Ini seperti kamu yakin besok akan hujan, hari ini sudah menyiapkan payung, dan saat hujan benar-benar turun, kamu malah merasa bosan—likuiditas Bitcoin menunjukkan pola seperti ini.

Kenaikan suku bunga sendiri bukan masalah, yang menjadi masalah adalah bagaimana pasar memandang waktu dan tingkat kejadian ini. Ketika ekspektasi dan kenyataan sepenuhnya sejalan, biasanya itu adalah awal dari pembalikan tren.