Menurut laporan dari "Vedomosti" Rusia, dalam pertemuan tertutup dengan dunia usaha Rusia, Presiden Rusia Putin menyatakan bahwa pihak Rusia sedang berdiskusi dengan pihak Amerika Serikat (bukan Ukraina) mengenai pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia. Laporan tersebut menyebutkan bahwa pihak AS pernah menyatakan minat untuk menggunakan listrik dari pembangkit tersebut untuk penambangan Bitcoin, dan terkait dengan pasokan listrik serta pengaturan kerjasama. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia adalah yang terbesar di Eropa dan kesembilan terbesar di dunia dalam hal kapasitas terpasang. Militer Rusia memasuki wilayah tersebut pada Maret 2022, dan sejak September tahun yang sama reaktor berhenti beroperasi, saat ini dikelola oleh perusahaan energi nuklir nasional Rusia, Rosatom.