Order pasar vs order limit: Kuasai perbedaan inti dari kedua jenis pesanan perdagangan

Dalam melakukan trading investasi, hal paling dasar adalah memahami jenis-jenis order. Order pasar dan order limit terdengar sederhana, tetapi jika digunakan dengan baik dapat menghemat biaya, jika tidak bisa merugikan. Hari ini kita akan fokus pada inti dari kedua jenis order ini.

Order pasar dan order limit, siapa yang lebih garang?

Order pasar: sesuai dengan pasar

Order pasar adalah kamu memutuskan untuk segera melakukan transaksi, harga ditentukan oleh pasar. Misalnya, kamu melihat quote EUR/USD di layar adalah buy 1.12365, sell 1.12345, kamu ingin membeli? Langsung saja eksekusi di 1.12365, tidak ada nego.

Namun ada satu jebakan: harga quote dan harga transaksi aktual bisa berbeda. Terutama saat volatilitas pasar cepat, order yang kamu kirimkan bisa sudah bergeser beberapa poin saat dieksekusi. Ada juga konsep yang disebut “flat”, yaitu kondisi di mana harga transaksi tetap di dekat harga pembukaan tanpa banyak fluktuasi—ketika kondisi pasar seperti ini, keunggulan order pasar akan muncul, karena tidak ada ruang untuk perubahan harga.

Order limit: saya yang menentukan

Order limit berlawanan, kamu menetapkan harga tertentu, transaksi hanya terjadi jika pasar mencapai harga tersebut. Misalnya, kamu merasa EUR/USD 50 akan layak dibeli, maka pasang order buy di 50. Jika harga di atas itu, tidak akan beli. Apakah transaksi akan terjadi? Tergantung keberuntungan.

Order limit terbagi menjadi dua:

• Buy limit: menetapkan harga beli maksimal, transaksi terjadi jika harga mencapai atau di bawahnya
• Sell limit: menetapkan harga jual minimal, transaksi terjadi jika harga mencapai atau di atasnya

Analoginya seperti pasar sayur: order pasar adalah penjual yang menentukan harga, kamu harus terima; order limit adalah kamu yang menetapkan harga, penjual setuju atau tidak, tidak ada transaksi jika tidak cocok.

Pilih mana? Kunci tergantung gaya tradingmu

Fakta tentang order pasar

Kelebihan: cepat, tingkat keberhasilan tinggi, pasti masuk pasar. Kekurangan: bisa beli mahal atau jual murah, tidak bisa mengontrol harga akhir transaksi.

Kapan digunakan? Saat mendesak. Saat berita besar muncul, harga melonjak atau melonjak turun secara tiba-tiba, jika kamu atur harga secara manual mungkin tidak sempat bereaksi, di saat itu harus pakai order pasar agar tidak ketinggalan. Trader jangka pendek dan pemula biasanya pakai order pasar.

Keunggulan order limit

Kelebihan: harga transaksi sepenuhnya di tanganmu, bisa mengunci harga masuk atau keluar yang lebih baik. Kekurangan: tidak menjamin transaksi terjadi, jika pasar tidak mencapai harga yang ditetapkan, order tetap tertunda.

Kapan digunakan? Saat tidak terburu-buru. Saat pasar berfluktuasi dalam kisaran tertentu, sangat cocok pasang order beli di harga rendah, jual di harga tinggi, menunggu selisih waktu untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga. Cocok untuk trader jangka panjang dan trader yang sabar.

Operasi praktis order limit

Pertama, tentukan harga di mana kamu ingin masuk pasar. Harga ini harus berdasarkan penilaian terhadap aset, jangan asal tebak. Misalnya, kamu anggap harga wajar untuk membeli suatu koin di 100, pasang order limit beli di 100 atau 99.

Lalu, pilih alat trading yang tepat. Utamanya, platform harus punya kecepatan eksekusi yang baik dan sistem pengelolaan risiko yang andal. Sebelum order, cek jumlah dan leverage yang dipasang, pastikan kamu mampu menanggung risiko.

Contohnya, EUR/USD saat ini buy 1.09402, kamu prediksi pasar akan turun ke 1.09100, pasang order buy di 1.09100. Saat harga pasar turun ke targetmu, order otomatis terpicu dan transaksi terjadi. Dengan begitu, biaya trading bisa lebih hemat.

Dalam pasar yang berfluktuasi, order limit sangat menguntungkan: aset berfluktuasi di kisaran 50~55, kamu pasang buy di 50 atau 51, dan dalam waktu tertentu bisa mendapatkan keuntungan.

Ada juga strategi untuk orang yang tidak bisa selalu memantau pasar. Logikanya, beli di 50, jual di 60, pasang order buy di 50 dan sell di 60, lalu fokus ke hal lain. Mungkin tidak langsung terpicu, tapi dengan disiplin mengikuti rencana, dalam jangka panjang akan mendapatkan hasil yang diharapkan.

Operasi praktis order pasar

Order pasar sangat simpel: pilih order pasar, atur jumlah dan leverage, klik order, selesai.

Yang penting diketahui, harga eksekusi order pasar tidak selalu sama dengan harga yang kamu lihat saat itu. Saat kamu klik beli EUR/USD di 1.09476, jual di 1.09471, harga transaksi akhirnya bisa berbeda karena pasar terus bergerak.

Penggunaan terbaik order pasar adalah saat pasar sedang tren satu arah. Saat harga naik atau turun terus-menerus, arah pasar sudah pasti, dan menggunakan order pasar adalah cara paling aman untuk masuk.

Terutama saat berita besar tiba-tiba menyebabkan harga melonjak atau melonjak turun, siapa cepat dia dapat. Order limit tidak sempat dieksekusi, harus pakai order pasar.

Risiko dan hal yang perlu diperhatikan

Jebakan order limit

Risiko terbesar adalah order tidak pernah terpicu. Jika kamu pasang harga terlalu ekstrem (misalnya ingin beli di 100, tapi pasang di 50), order akan tertunda terus tanpa eksekusi. Jadi, atur harga dengan rasional, pertimbangkan nilai aset, likuiditas pasar, dan sinyal teknikal.

Selain itu, order limit tidak langsung eksekusi, butuh kesabaran menunggu. Orang yang tidak sabar biasanya cepat merasa frustrasi.

Jebakan order pasar

Saat pasar sangat volatile, pakai order pasar harus hati-hati. Harga beli dan harga transaksi bisa berbeda jauh, dan kamu bisa rugi.

Banyak orang yang terburu-buru mengikuti tren naik dengan order pasar, atau menjual saat pasar turun, karena takut ketinggalan. Perilaku FOMO ini harus diwaspadai, karena setelah harga melonjak biasanya ada koreksi besar.

Intinya, order pasar dan limit tidak mutlak baik atau buruk, tergantung kondisi pasar dan rencana tradingmu. Jika tidak terburu-buru, pakai limit untuk mendapatkan harga lebih baik; jika buru-buru, pakai order pasar agar transaksi tetap berjalan.