Perkiraan Nilai Tukar RMB terhadap USD Tahun 2026: Apakah Siklus Penguatan Telah Dimulai?

Sejak tahun 2025, kinerja Renminbi terhadap Dolar AS dapat dikatakan berfluktuasi secara dramatis. Tahun ini memecahkan tren depresiasi selama tiga tahun berturut-turut sebelumnya, dengan nilai tukar berulang kali berfluktuasi di antara 7.1 hingga 7.3, dan apresiasi total sebesar 2.40% sepanjang tahun. Performa pasar lepas (offshore) bahkan lebih sensitif, dengan Dolar AS terhadap Renminbi lepas menguat sebanyak 2.80%, dengan fluktuasi di antara 7.1 hingga 7.4. Setelah memasuki bulan November, didukung oleh meredanya ketegangan perdagangan China-AS, meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve, dan faktor lainnya, Renminbi sempat menguat ke bawah 7.08 terhadap Dolar AS, dengan titik terendah di 7.0765, menciptakan performa terbaik dalam hampir satu tahun terakhir.

Meninjau Tahun 2025: Tahun Perubahan Nilai Tukar Renminbi

Performa Renminbi di paruh pertama tahun ini tidak terlalu ideal. Ketidakpastian kebijakan tarif global, penguatan indeks Dolar AS yang berkelanjutan, dan faktor lainnya secara bersama-sama menyebabkan Renminbi lepas sempat menembus di bawah 7.40, dan nilai tukar Dolar terhadap Renminbi mencapai level tertinggi sejak 2022, bahkan menyentuh rekor tertinggi sejak reformasi nilai tukar “8.11” pada 2015. Sentimen pasar terhadap kekhawatiran depresiasi Renminbi sempat meningkat tinggi.

Namun, titik balik mulai terlihat di paruh kedua tahun ini. Dengan kemajuan dalam negosiasi perdagangan China-AS dan meredanya hubungan bilateral, indeks Dolar AS mulai berbalik dari kekuatan menjadi kelemahan, dan nilai tukar Renminbi pun mulai stabil dan perlahan menguat. Dalam konteks penguatan umum mata uang utama internasional seperti Euro dan Poundsterling, Renminbi juga mengalami apresiasi moderat, dan suasana pasar pun membaik secara signifikan.

Jejak Nilai Tukar Renminbi dalam Lima Tahun Terakhir: Bukti Perubahan Siklus

Mengamati pergerakan Dolar AS terhadap Renminbi selama lima tahun terakhir, terlihat beberapa pergeseran siklus yang jelas:

Pembalikan tahun 2020 - Pada awal tahun, nilai tukar berfluktuasi di antara 6.9 hingga 7.0. Ketegangan perdagangan China-AS dan dampak pandemi menyebabkan Renminbi sempat jatuh ke 7.18 pada Mei. Namun, seiring pengendalian pandemi di dalam negeri dan pemulihan ekonomi yang lebih cepat, ditambah dengan pemangkasan suku bunga Federal Reserve ke tingkat mendekati nol dan kebijakan moneter yang stabil dari bank sentral, nilai tukar Renminbi menguat kembali ke sekitar 6.50 di akhir tahun, dengan apresiasi sekitar 6% secara tahunan.

Kestabilan tahun 2021 - Dengan ekspor yang tetap kuat dan ekonomi yang membaik, indeks Dolar AS berada di posisi rendah, dan nilai tukar Dolar terhadap Renminbi berfluktuasi di antara 6.35 hingga 6.58, dengan rata-rata tahunan sekitar 6.45, menjaga kekuatan relatif Renminbi.

Ujian tahun 2022 - Kebijakan kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve dan lonjakan indeks Dolar AS mendorong nilai tukar dari 6.35 ke atas 7.25. Sementara itu, kebijakan ketat dalam penanganan pandemi dan krisis properti domestik memperburuk ekonomi, menyebabkan depresiasi Renminbi sekitar 8% sepanjang tahun, dan mencatat penurunan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Guncangan tahun 2023 - Nilai tukar Dolar terhadap Renminbi berfluktuasi di antara 6.83 hingga 7.35, dengan rata-rata sekitar 7.0, dan menguat ke sekitar 7.1 di akhir tahun. Pemulihan ekonomi domestik yang tidak sesuai harapan dan masalah utang properti yang berkelanjutan, ditambah dengan dukungan dari suku bunga tinggi AS, menyebabkan tekanan signifikan terhadap Renminbi.

Keguncangan tahun 2024 - Dolar melemah, dan langkah stimulus fiskal China meningkatkan kepercayaan pasar. Nilai tukar Dolar terhadap Renminbi dari 7.1 naik ke 7.3 di pertengahan tahun, dan Renminbi lepas sempat menembus 7.10 pada bulan Agustus, mencatat rekor tertinggi selama setengah tahun, dengan volatilitas yang meningkat secara signifikan sepanjang tahun.

Prediksi Nilai Tukar Renminbi 2026: Kemungkinan Siklus Penguatan

Pasar umumnya berpendapat bahwa siklus depresiasi yang dimulai sejak 2022 mungkin telah berakhir, dan Renminbi akan memulai tren penguatan jangka menengah hingga panjang yang baru. Melihat ke akhir 2025 dan tahun 2026, banyak lembaga investasi internasional yang optimistis terhadap apresiasi Renminbi.

Analisis dari Deutsche Bank menunjukkan bahwa penguatan terbaru dari Renminbi terhadap Dolar AS menandakan awal dari siklus penguatan jangka panjang. Bank ini memperkirakan Renminbi akan menguat ke 7.0 pada akhir 2025 dan lebih lanjut ke 6.7 pada akhir 2026.

Morgan Stanley juga optimistis terhadap penguatan moderat Renminbi, dengan prediksi bahwa Dolar AS akan terus melemah dalam dua tahun ke depan. Mereka memperkirakan indeks Dolar akan kembali ke 89 pada akhir 2026, dan nilai tukar Renminbi terhadap Dolar bisa mencapai sekitar 7.05.

Tim strategi valuta asing Goldman Sachs dalam laporannya mengemukakan pandangan yang lebih agresif, dengan memperkirakan bahwa dalam 12 bulan ke depan, nilai tukar Dolar terhadap Renminbi akan naik dari 7.35 ke 7.0. Mereka berpendapat bahwa waktu “tembus 7” mungkin akan datang lebih cepat dari yang diperkirakan pasar. Logika Goldman Sachs adalah bahwa nilai tukar efektif riil Renminbi saat ini diperkirakan undervalued sebesar 12% dibandingkan rata-rata 10 tahun, dan undervaluasi terhadap Dolar AS mencapai 15%. Berdasarkan perkembangan negosiasi perdagangan China-AS dan kondisi undervaluasi saat ini, Renminbi berpotensi menguat ke 7.0 dalam 12 bulan ke depan. Selain itu, performa ekspor China yang kuat akan memberikan dukungan kuat terhadap Renminbi.

Empat Faktor Kunci yang Mempengaruhi Nilai Tukar Renminbi

Perubahan arah indeks Dolar AS - Dalam lima bulan pertama tahun 2025, indeks Dolar AS mengalami penurunan total sebesar 9%, mencatat pembukaan terburuk dalam sejarah. Pasar secara umum memperkirakan Federal Reserve akan segera memulai siklus pemangkasan suku bunga, dan penurunan suku bunga jangka pendek akan mendorong apresiasi mata uang Asia termasuk Renminbi.

Arah hubungan China-AS - Meskipun negosiasi terbaru menunjukkan kemajuan, ketidakpastian apakah gencatan senjata ini akan bertahan masih ada. Isu tarif tetap menjadi variabel utama yang mempengaruhi nilai tukar Dolar terhadap Renminbi—perbaikan negosiasi akan menguntungkan Renminbi, sementara ketegangan yang meningkat akan menambah tekanan depresiasi.

Kebijakan Federal Reserve - Pada paruh kedua 2024, Federal Reserve sudah memberi sinyal akan menurunkan suku bunga, tetapi besaran dan kecepatan pemangkasan di tahun 2025 akan dipengaruhi oleh data inflasi, kinerja ketenagakerjaan, dan faktor kebijakan lainnya. Jika inflasi tetap tinggi di atas target, Fed mungkin memperlambat laju pemangkasan suku bunga, yang akan terus mendukung Dolar; sebaliknya, jika inflasi terkendali, Dolar bisa melemah.

Arah kebijakan bank sentral - Untuk mendukung pemulihan ekonomi, bank sentral cenderung mempertahankan kebijakan longgar, termasuk pemangkasan suku bunga dan pelonggaran reserve requirement, yang dalam jangka pendek menimbulkan tekanan depresiasi terhadap Renminbi. Namun, jika kebijakan ini efektif dan ekonomi stabil, dalam jangka panjang akan meningkatkan permintaan terhadap Renminbi.

Perspektif Investasi: Bagaimana Menilai Pergerakan Nilai Tukar Renminbi

Untuk memahami arah jangka panjang nilai tukar Renminbi, dapat dilakukan pengamatan dari beberapa aspek berikut:

Kebijakan moneter bank sentral - Kebijakan moneter langsung mempengaruhi pasokan uang dan tingkat nilai tukar. Kebijakan longgar (pemangkasan suku bunga, pelonggaran reserve requirement) biasanya menekan nilai mata uang domestik; sebaliknya, kebijakan ketat (kenaikan suku bunga, peningkatan cadangan wajib) mendukung penguatan mata uang. Sejarah menunjukkan bahwa setelah bank sentral membuka siklus pelonggaran pada 2014, nilai tukar Dolar terhadap Renminbi dari 6 meningkat ke 7.4 dalam beberapa tahun, membuktikan pola ini.

Data ekonomi domestik - Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kinerja yang lebih baik dari negara berkembang lain dapat menarik investasi asing dan meningkatkan permintaan terhadap Renminbi. Indikator utama meliputi pertumbuhan GDP, PMI, CPI, investasi tetap, dan lain-lain. Tren data ini secara langsung mempengaruhi daya tarik jangka panjang Renminbi.

Pergerakan indeks Dolar AS secara absolut - Fluktuasi Dolar terhadap Renminbi sangat terkait dengan pergerakan indeks Dolar AS. Kebijakan Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa sering menjadi pendorong utama indeks ini. Pada 2017, saat ekonomi Zona Euro pulih dan sinyal pengurangan stimulus dari ECB muncul, indeks Dolar AS turun sekitar 15%, dan dalam periode yang sama, Dolar terhadap Renminbi juga mengikuti tren penurunan serupa.

Sinyal panduan dari otoritas - Sejak reformasi terakhir pada Mei 2017, model penetapan kurs tengah Renminbi terhadap Dolar AS mengadopsi “faktor siklus kebalikan” yang memperkuat panduan resmi. Hal ini berpengaruh signifikan terhadap pergerakan jangka pendek, tetapi tren jangka panjang tetap dipengaruhi oleh fundamental pasar.

Cara Berinvestasi dalam Renminbi

Saat ini, investor di berbagai wilayah dapat memilih beberapa saluran investasi dalam Renminbi:

Melalui bank komersial - Membuka rekening valuta asing dan melakukan transaksi serta investasi di bank lokal maupun internasional.

Platform pialang valuta asing - Bekerja sama dengan pialang resmi untuk melakukan transaksi valas, yang menyediakan alat perdagangan online dan likuiditas pasar. Banyak platform mendukung transaksi dua arah (long dan short), sehingga investor dapat memperoleh keuntungan saat nilai meningkat maupun saat menurun melalui short selling. Sebagian besar platform juga menawarkan opsi leverage, tetapi perlu diingat bahwa leverage akan memperbesar risiko.

Saluran perusahaan sekuritas - Beberapa perusahaan sekuritas menyediakan layanan transaksi valas.

Bursa berjangka - Melalui pasar berjangka untuk melakukan kontrak standar Dolar AS terhadap Renminbi.

Dalam memilih platform investasi, perlu memperhatikan: legalitas dan regulasi, skala dan reputasi platform, struktur biaya transaksi, serta alat pengelolaan risiko yang lengkap.

Gambaran Umum

Seiring perubahan lingkungan kebijakan moneter global, Renminbi berada di masa transisi dari siklus depresiasi jangka panjang menuju siklus penguatan baru. Berdasarkan pengalaman sejarah, perubahan siklus seperti ini biasanya berlangsung selama sekitar sepuluh tahun, dan meskipun akan terjadi fluktuasi jangka menengah dan pendek akibat pergerakan Dolar dan faktor eksternal lainnya, arah umumnya tetap jelas.

Para investor yang mampu mengidentifikasi faktor utama yang mempengaruhi nilai tukar Renminbi—seperti kebijakan Federal Reserve, arah kebijakan bank sentral, data ekonomi, dan hubungan China-AS—dapat meningkatkan peluang keuntungan selama siklus penguatan ini secara signifikan. Pasar valuta asing yang transparan, dengan volume transaksi besar dan memungkinkan transaksi dua arah, relatif adil bagi investor umum, menjadikannya waktu yang baik untuk alokasi jangka panjang dalam Renminbi.