Saat semua orang ribut soal biaya gas L2, ada sebuah proyek yang sudah mulai membangun infrastruktur dasar aplikasi Web3.

Solusi zkEVM yang diluncurkan oleh ConsenSys ini, tujuannya bukan sekadar menjadi “Ethereum versi murah”—mereka ingin menjadi jembatan antara dunia keuangan tradisional dan dunia terdesentralisasi.

Mari bicara soal teknologi. Apa sebenarnya arti equivalensi EVM sejati? Artinya, aplikasi di Ethereum bisa langsung dipindahkan dan dijalankan tanpa perlu mengubah satu baris kode pun. Ditambah lagi dengan kekuatan zero-knowledge proof, kecepatan konfirmasi jadi lebih cepat, biaya transaksi juga lebih rendah. Ini bukan sekadar perbaikan kecil, tapi perubahan besar dalam pengalaman pengguna.

Data lebih gamblang: di bulan pertama setelah mainnet diluncurkan, dana ETH yang dijembatani sudah menembus $26 juta, lebih dari 150 protokol memilih untuk melakukan deployment. Pasar yang berbicara.

Yang lebih menarik adalah soal RWA. Protokol KUMA memilih platform ini untuk menerbitkan obligasi dalam bentuk token, dan langkah ini punya arti besar—produk keuangan tradisional mulai beredar dengan gaya DeFi. Obligasi, fixed income, dan produk-produk serupa kini bisa diperdagangkan layaknya token, throughput tinggi zkRollup mampu menangani kebutuhan settlement di level finansial, sekaligus menjaga compliance dan composability.

Singkatnya, platform ini sedang berkembang menjadi infrastruktur dasar tokenisasi RWA. Kalau sektor ini benar-benar lepas landas, skalanya bisa mencapai triliunan dolar.

Selain itu, kolaborasi mendalam dengan Chainlink juga patut diperhatikan. Setelah oracle terintegrasi, smart contract bisa mengakses data off-chain yang andal—dan ini adalah kebutuhan mutlak untuk banyak skenario keuangan.

Sekeren apapun narasi teknologinya, pada akhirnya yang terpenting tetap implementasi nyata. Sekarang, ekosistem ini sudah mulai berjalan.