#比特币波动性 "Guru, saya sudah serahkan semua uang nikah ke pasar."

Tahun lalu dia kalah lebih dari seratus (juta) di kontrak, pacarnya pergi tanpa menoleh ke belakang. Mate60 itu dia hancurkan di stasiun metro Zhujiang New Town, pecah total. Semalaman dia duduk di tepi sungai, akhirnya beli tiket ekonomi dan pulang ke kampung dengan malu.

Bulan Mei dia datang padaku, saldo akun Alipay-nya cuma ada 2600U—seluruh hartanya.

Aku kasih dia tiga aturan mati:
Jangan pernah biarkan total posisi melewati 40%
Kalau rugi mengambang sampai 3%, langsung akui kalah
Kalau untung lebih dari 50%, wajib tarik 30%

Gelombang COAI di bulan Juni jadi uji coba pertama.

Waktu pasang order di 0.023, suara dia di voice note gemetar. Di 0.038 lepas setengah, di 0.055 jual habis. Transaksi itu bikin akunnya tembus lima digit. Malam itu dia kirim foto tiket kereta tidur: "Tiga tahun nggak pernah beli tempat tidur bawah."

Bulan Agustus, hedging ETH jadi pertempuran kunci.

3010 pasang long malah nyangkut, kami pasang short hedging di 3150. Saat harga turun ke 3080, dua posisi ditutup, justru dapat untung 1800U. Waktu itu dia baru benar-benar paham: "Stop loss bukan berarti kalah, tapi ganti sudut pandang buat lanjut bertarung."

Sekarang akunnya sudah enam digit. Tapi yang lebih hebat itu foto buku nikah yang dia pamerkan—pengantinnya masih yang tiga tahun lalu, mereka berdiri di depan kantor catatan sipil kabupaten, senyumnya sampai matanya hilang.

Minggu lalu dia ambil alih agen ekspedisi di kampung, di WeChat dia kirim bukti transfer: "Tahun baru nanti resepsi, kali ini renovasi rumah pakai uang sendiri."

Pasar ini nggak pernah kekurangan kisah bangkit dari keterpurukan. Yang kurang itu orang-orang yang, setelah ponselnya pecah, masih mau pungut pecahan kaca satu-satu dan lanjut melangkah.