# Sistem Terdistribusi: "Pahlawan Tersembunyi" di Balik Internet, yang Kamu Gunakan Setiap Hari Tanpa Mengetahuinya

Setiap kali kamu scrolling Twitter, menonton YouTube, atau mencari di Google, semuanya menggunakan sistem terdistribusi. Singkatnya: **bukan satu komputer super yang bekerja, melainkan sejumlah komputer di seluruh dunia bekerja sama menyelesaikan tugas**.

**Bagaimana cara kerjanya?** Memecah tugas besar menjadi bagian kecil, membagikannya ke komputer yang berbeda untuk diproses, mereka saling berkomunikasi dan berkoordinasi melalui jaringan, dan akhirnya mengumpulkan hasilnya. Ada tiga keuntungan besar dari cara ini:

1. **Dapat Menangani Lalu Lintas** — Jumlah pengguna meningkat? Tambahkan beberapa komputer lagi saja, tidak takut crash.
2. **Satu kegagalan tidak mempengaruhi keseluruhan** — Jika satu mesin mengalami kerusakan, mesin lainnya tetap berfungsi, pengguna tidak merasakannya.
3. **Kecepatan Tinggi** — Pemrosesan paralel, efisiensi jauh lebih cepat daripada satu komputer.

**Contoh Nyata**: Blockchain Bitcoin adalah sistem terdistribusi, buku besar tersebar di puluhan ribu node di seluruh dunia, setiap node memiliki salinan lengkap, sehingga meskipun suatu negara ingin menutup Bitcoin, itu tidak bisa dilakukan.

**Kekurangan juga harus disebutkan**: Koordinasi antara beberapa komputer sulit, mudah terjadi ketidakcocokan data, deadlock, dan masalah lainnya. Selain itu, semakin kompleks sistem, semakin tinggi biaya pemeliharaannya, memerlukan tim profesional.

Di masa depan, teknologi ini akan semakin penting, terutama dalam skenario yang membutuhkan daya komputasi super tinggi seperti pelatihan AI dan analisis big data.