Siapa yang bisa membayangkan, pada tahun 2024 yang dianggap sebagai era AI dan aset digital, raja aset yang paling bersinar bukanlah BTC yang menjadi sorotan banyak orang, dan bukan juga saham AS yang terus mencetak rekor tertinggi, melainkan — emas yang telah melintasi ribuan tahun sejarah.

Pada awal tahun, saya dan banyak pengamat pasar lainnya melihat potensi peluang di BTC, saham Hong Kong, dan saham AS, serta mencatat pandangan saya. Harapan terhadap bidang baru ini belum berubah hingga kini. Namun, pasar selalu berbicara dengan data yang paling dingin: hingga saat ini, kenaikan harga emas telah mencapai 56% tahun ini, sementara kenaikan BTC yang diharapkan tinggi hanya sekitar 17%. Yang lebih mengejutkan adalah ukurannya: emas dengan kapitalisasi pasar sebesar 28,8 triliun dolar AS membangun benteng nilai yang sulit dicapai oleh BTC (sekitar 2,2 triliun dolar AS).

Kinerja kuat emas kali ini didorong oleh kekuatan yang diam namun kuat: aksi "memborong" kolektif bank sentral global. Pada tahun 2024, jumlah pembelian bersih emas oleh bank sentral global melampaui 1045 ton, bertahan di atas angka seribu ton selama tiga tahun berturut-turut. Memasuki kuartal kedua tahun 2025, tren ini terus meningkat: Polandia secara besar-besaran menambah 18,66 ton, diikuti oleh Kazakhstan yang membeli 15,65 ton, dan bank sentral China juga mempertahankan penambahan stabil sebesar 6,22 ton.

Mengapa negara-negara di seluruh dunia secara bersamaan merangkul emas? Jawabannya terletak pada kekhawatiran mendalam terhadap sistem fiat yang ada, terutama terhadap kredit dolar AS. Menghadapi utang nasional AS yang mencapai 36 triliun dolar dan rasio utang 124%, strategi pencetakan uang terus-menerus sedang menggoyahkan fondasi dolar. Ketidakpastian kebijakan membuat negara-negara semakin sadar: angka dalam cadangan devisa mungkin akan menyusut karena sanksi atau inflasi, tetapi emas yang dipegang di tangan adalah kekayaan akhir yang benar-benar milik mereka dan tanpa batas.

Jadi, mengapa BTC yang dijuluki "emas digital" sedikit tertinggal dalam kompetisi kali ini? Intinya terletak pada "masalah remaja"-nya: konsensus belum sepenuhnya melampaui batas. Meskipun total jumlah tetap 21 juta koinnya secara sempurna meniru inti "kelangkaan" emas, sifat spekulatif yang terlalu kuat sementara ini menutupi kilau penyimpanan nilainya, membuat banyak orang masih melihatnya sebagai permainan berisiko tinggi.

Namun sinyal perubahan sudah muncul. Sikap regulasi di AS sedang beralih dari penolakan menuju penerimaan, persetujuan ETF spot BTC pada tahun 2024 adalah peristiwa yang monumental, menandakan bahwa ia secara resmi dimasukkan ke dalam sistem keuangan dolar arus utama. Melihat kembali ke asal usulnya, daya tarik BTC memang bersumber dari emas—ia tidak bergantung pada dukungan kredit dari pemerintah mana pun, melainkan merupakan pembawa nilai yang alami dan dijamin secara matematis. Hanya saja, perjalanan "misionaris" ini memerlukan lebih banyak waktu untuk diselesaikan.

Menurut saya, emas dan BTC bukanlah hubungan pengganti yang saling mematikan, melainkan "dua jagoan penyimpan nilai" yang saling melengkapi, masing-masing memiliki skenario yang tidak tergantikan. Kelemahan Achilles emas terletak pada sifat fisiknya: semakin tinggi harganya, semakin menakjubkan biaya penyimpanan, pengangkutan, dan pengiriman emas fisik. Sementara itu, keunggulan BTC justru muncul pada saat ini — ia adalah "wadah nilai aset ringan".

Sebuah anggapan yang sering dikutip adalah: dalam situasi ekstrem (seperti perang), seseorang dapat membawa maksimal 50 kilogram emas (sekitar bernilai 37,5 juta), yang sudah merupakan batas fisik, dan tujuannya sangat signifikan, risiko sangat tinggi. Sementara itu, sebuah dompet perangkat keras yang menyimpan BTC, atau hanya 12 kata dari frase pemulihan, dapat dengan mudah membawa aset senilai miliaran, melintasi batas fisik mana pun.

Pandangan saya tidak pernah berubah: Saya percaya pada ketahanan emas yang telah terakumulasi selama ribuan tahun, dan saya juga optimis terhadap BTC yang mewakili semangat masa depan. Bukan karena mereka sempurna tanpa cacat, tetapi karena saya yakin, dalam konteks besar di mana mata uang fiat global terus menghadapi tekanan, yang benar-benar dapat melintasi siklus dan menahan risiko adalah aset "hardcore" yang tidak tergantung pada kredit kedaulatan tunggal. Dalam perlombaan panjang penyimpanan nilai, mungkin mereka adalah dua bendera yang mengarah ke zaman yang berbeda.