Belakangan ini, pasar Aset Kripto menunjukkan tren naik yang kuat, di mana Bitcoin tampil sangat menonjol dengan kenaikan 12,14% minggu lalu, berhasil menghapus penurunan bulan September. Gelombang kenaikan ini kontras dengan kondisi pasar sebelumnya yang dipimpin oleh alts, mencerminkan perubahan arah pasar.

Meskipun koin alternatif utama seperti Ethereum dan Solana juga mengalami pertumbuhan, kenaikannya relatif kecil, masing-masing sebesar 12,90% dan 13,24%. Fenomena ini menyoroti dominasi Bitcoin di pasar saat ini.

Faktor penggerak di balik kenaikan ini sangat kompleks dan beragam, di mana krisis penutupan pemerintah yang dihadapi oleh pemerintah AS memainkan peran penting. Penutupan pemerintah akan menyebabkan pegawai federal berhenti bekerja dan pengeluaran pemerintah dibekukan, situasi ini dianggap oleh pasar sebagai sinyal ketidakpastian ekonomi yang penting.

Investor umumnya percaya bahwa situasi ini dapat memaksa Federal Reserve untuk menyesuaikan kebijakan moneter pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal yang akan datang. Menurut data dari CME, kemungkinan penurunan suku bunga di Amerika Serikat pada bulan Oktober melonjak dari 89% menjadi 98% setelah konfirmasi penutupan pemerintah. Perubahan ekspektasi ini secara langsung mendorong kenaikan cepat harga Bitcoin.

Selain itu, data pekerjaan yang lemah juga memberikan dorongan bagi kenaikan Bitcoin. Laporan pekerjaan ADP AS terbaru menunjukkan bahwa pada bulan September, pekerjaan baru berkurang sebanyak 32.000, jauh di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 50.000. Data ini semakin memperkuat pandangan tentang lemahnya pasar tenaga kerja di AS.

Secara keseluruhan, lingkungan ekonomi saat ini penuh dengan ketidakpastian, yang justru menjadi katalisator untuk mendorong harga aset kripto seperti Bitcoin naik. Para investor tampaknya melihat Bitcoin sebagai alat untuk melindungi risiko ekonomi, dan perubahan pemahaman ini dapat memiliki dampak mendalam pada arah pasar Aset Kripto di masa depan.