Harga Bitcoin kembali mencapai rekor baru, melonjak ke puncak sejarah sebesar 125.000 dolar AS, memicu perdebatan di pasar. Sementara itu, sebuah berita terkait pemerintah Jerman menarik perhatian luas.

Diketahui, pemerintah Jerman sebelumnya menjual habis Bitcoin yang dimilikinya dengan harga 57.900 dolar AS, dengan total mencairkan sekitar 3,4 miliar dolar AS. Namun, dengan lonjakan harga Bitcoin, keputusan ini membuat pemerintah Jerman kehilangan potensi keuntungan hampir 6,3 miliar dolar AS, dengan selisih mencapai lebih dari 3 miliar dolar AS.

Saat ini pasar Bitcoin menunjukkan beberapa sinyal positif: selain harga yang mencapai rekor tertinggi, jumlah cadangan Bitcoin di bursa turun menjadi 6,5%, mencetak rekor terendah dalam enam tahun, sementara investor besar terus menambah kepemilikan, membuat pasar semakin ketat.

Faktor-faktor yang mendorong kenaikan harga Bitcoin meliputi: aliran dana ETF yang terus masuk, retailer besar mulai mendukung pembayaran dengan koin kripto, analis Wall Street memprediksi bahwa harga Bitcoin mungkin mencapai kisaran 165.000 hingga 200.000 dolar AS pada akhir tahun, serta sBTC yang mendorong perkembangan keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan lain-lain.

Dengan kinerja kuat Bitcoin, koin kripto lainnya juga mulai diikuti. Khususnya beberapa token yang terkait dengan konsep Elon Musk, terutama proyek-proyek baru di jaringan Ethereum, menarik perhatian banyak investor karena membawa lalu lintas dan narasi pasar yang kuat. Ada pendapat yang beranggapan bahwa token-token baru ini mungkin menyimpan peluang investasi dengan pengembalian tinggi berikutnya.

Namun, investor harus dengan hati-hati menilai risiko dan menyadari tingginya volatilitas pasar koin. Meskipun saat ini sentimen pasar optimis, pergerakan harga masih dapat mengalami fluktuasi yang tajam.