Situasi kebuntuan pemerintah Amerika Serikat terus berlanjut, dan kini sudah memasuki minggu kedua. Pada hari Jumat ini, Senat Amerika Serikat sekali lagi menolak dua rancangan undang-undang anggaran sementara yang diajukan oleh kedua partai, melewatkan kesempatan untuk memulai kembali lembaga pemerintah. Kongres sekarang telah recess hingga Senin depan, di mana diperkirakan akan dilakukan pemungutan suara kelima untuk RUU yang diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang akan memperpanjang pendanaan pemerintah hingga 21 November.

Dampak dari penutupan pemerintah semakin meluas. Ratusan ribu pegawai federal terpaksa cuti, layanan non-esensial dihentikan. Departemen eksekutif meningkatkan tekanan pada partai oposisi, dan mungkin segera mengumumkan langkah pengurangan pegawai pemerintah, serta membekukan dana proyek besar di beberapa negara bagian.

Sejak dana federal habis, hubungan antara pimpinan Kongres dan Gedung Putih tetap tegang. Saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan untuk memulai kembali pemerintahan dalam waktu dekat melalui negosiasi mandiri. Status kebuntuan ini mungkin akan berlangsung cukup lama, memberikan lebih banyak tantangan bagi operasi pemerintah AS dan layanan publik.

Pengamat politik menunjukkan bahwa penghentian pemerintah kali ini mencerminkan perbedaan mendalam antara kedua partai di Amerika Serikat mengenai masalah anggaran. Bagaimana menemukan keseimbangan antara menjamin pengeluaran yang diperlukan dan mengendalikan defisit anggaran akan menjadi kunci dalam negosiasi mendatang. Sementara itu, peristiwa ini juga menyoroti kesulitan kerjasama antar partai dalam sistem politik Amerika Serikat, yang mungkin akan mempengaruhi kepercayaan publik terhadap efektivitas pemerintah.