Definisi Desentralisasi dalam Undang-Undang CLARITY
Undang-Undang CLARITY mendefinisikan "sistem blockchain yang matang" sebagai sistem yang tidak dikendalikan oleh entitas atau kelompok tunggal mana pun, menekankan: 1. Kepemilikan Terdistribusi: Tidak ada entitas atau individu yang dapat mengontrol lebih dari 20% dari pasokan token asli blockchain. 2. Kode Sumber Terbuka: Kode blockchain harus dapat diakses secara publik. 3. Operasi Otomatis: Sistem beroperasi secara otonom tanpa kontrol terpusat. 4. Standar Objektif: Undang-undang menetapkan tujuh kriteria yang dapat diukur, seperti distribusi pemerintahan dan pengendalian kode, untuk menilai desentralisasi, menghindari penilaian subjektif.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Definisi Desentralisasi dalam Undang-Undang CLARITY
Undang-Undang CLARITY mendefinisikan "sistem blockchain yang matang" sebagai sistem yang tidak dikendalikan oleh entitas atau kelompok tunggal mana pun, menekankan:
1. Kepemilikan Terdistribusi: Tidak ada entitas atau individu yang dapat mengontrol lebih dari 20% dari pasokan token asli blockchain.
2. Kode Sumber Terbuka: Kode blockchain harus dapat diakses secara publik.
3. Operasi Otomatis: Sistem beroperasi secara otonom tanpa kontrol terpusat.
4. Standar Objektif: Undang-undang menetapkan tujuh kriteria yang dapat diukur, seperti distribusi pemerintahan dan pengendalian kode, untuk menilai desentralisasi, menghindari penilaian subjektif.