Ethereum Mainnet Sepuluh Tahun: Dari Tim Pencipta Hingga Tokoh Kunci dalam Komunitas Desentralisasi
Pada tanggal 30 Juli 2025, Ethereum akan merayakan tonggak penting sepuluh tahun peluncuran Mainnet. Sebagai proyek perwakilan teknologi blockchain, Ethereum tidak hanya mengubah lanskap mata uang kripto, tetapi juga menyediakan infrastruktur yang kuat untuk aplikasi Desentralisasi. Harga ETH juga berusaha menembus level resistensi empat tahun sejak 2021, menyerang ke angka 4000 dolar. Pada hari itu, pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, serta beberapa kontributor inti akan memberikan pidato dalam siaran langsung perayaan sepuluh tahun.
Melihat kembali perjalanan sepuluh tahun perkembangan Ethereum, dari tim pencipta hingga kebangkitan komunitas desentralisasi, di baliknya terdapat sekelompok orang kunci yang penuh idealisme dan berbakat. Perpisahan dan pertemuan mereka tidak hanya membentuk Ethereum saat ini, tetapi juga mempengaruhi masa depan seluruh industri blockchain.
Ethereum's Titik Awal
Pada tahun 2013, Vitalik Buterin yang berusia 19 tahun mengusulkan sebuah gagasan berani: menciptakan sebuah platform blockchain yang Turing-complete untuk mendukung pengembangan aplikasi desentralisasi. Gagasan ini menarik perhatian Anthony Di Iorio, Charles Hoskinson, Mihai Alisie, dan Amir Chetrit untuk bergabung, membentuk tim awal proyek Ethereum. Tak lama kemudian, Joseph Lubin, Gavin Wood, dan Jeffrey Wilcke juga bergabung, membentuk "tim penciptaan". Namun, perbedaan dalam ide dan tujuan akhirnya menyebabkan perpecahan di kemudian hari.
Vitalik Buterin
Sebagai pendiri dan pemimpin spiritual Ethereum, perjalanan hidup Vitalik Buterin sangat terkait dengan dunia kripto. Pada usia 6 tahun, ia bermigrasi ke Kanada bersama keluarganya, dan sejak dini menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika, pemrograman, dan ekonomi. Pada usia 17 tahun, ia mengetahui tentang Bitcoin dari ayahnya, Dmitry Buterin, yang merupakan seorang ilmuwan komputer. Perlu dicatat bahwa Vitalik pernah menyebutkan bahwa salah satu motivasinya untuk menciptakan Ethereum berasal dari pengalamannya pada tahun 2010 ketika perusahaan Blizzard melemahkan kemampuan karakter penyihir yang sangat dia sukai dalam World of Warcraft, yang membuatnya merasakan secara mendalam kelemahan layanan terpusat.
Pada tahun 2011, untuk mendapatkan Bitcoin, ia mulai menulis untuk blog dan karena itu bertemu dengan Mihai Alisie. Keduanya bersama-sama mendirikan "Bitcoin Magazine", yang merupakan publikasi serius pertama yang berfokus pada cryptocurrency. Pada tahun 2013, setelah mengunjungi berbagai proyek crypto di seluruh dunia, ia merasa bahwa fungsi Bitcoin terlalu terbatas, sehingga merilis whitepaper Ethereum, yang mengusulkan konsep platform blockchain yang Turing-complete. Pada tahun 2014, ia menerima beasiswa Thiel senilai 100.000 dolar yang didirikan oleh Peter Thiel, dan segera drop out dari Universitas Waterloo untuk terjun penuh waktu dalam pengembangan Ethereum.
Sebagai pemimpin Ethereum, Vitalik terus memimpin evolusi peta jalan teknis. Pada 15 September 2022, Ethereum berhasil menyelesaikan "The Merge", beralih dari mekanisme konsensus PoW ke PoS, mengurangi konsumsi energi sebesar 99%. Vitalik menyatakan: "Mimpi kita selama ini akhirnya terwujud." Pada 12 April 2023, pembaruan Shapella selesai, yang pertama kali memungkinkan para staker untuk menarik ETH mereka. Pada 9 Juni tahun yang sama, ia menerbitkan blog berjudul "The Three Transitions", yang mengusulkan tiga transisi besar yang harus dilalui Ethereum untuk mencapai kedewasaan di masa depan: skalabilitas L2, keamanan dompet (beralih ke dompet kontrak pintar), dan perlindungan privasi. Ia menekankan bahwa jika tidak dapat mewujudkan desentralisasi dan perlindungan privasi yang sejati, Ethereum mungkin akan mengulangi kesalahan yang sama.
Baru-baru ini, pemikiran Vitalik semakin mendalam. Pada bulan Juni 2025, di suatu konferensi, ia menyatakan bahwa Ethereum L1 akan mencapai sekitar 10 kali kapasitas dalam satu tahun. Pada 2 Juli, di konferensi lain, ia kembali memperingatkan bahwa jika desentralisasi hanya berhenti pada slogan, Ethereum akan menghadapi krisis kelangsungan hidup, dan mengajukan tiga standar inti untuk menguji desentralisasi. Pada 27 Juli, menjelang ulang tahun kesepuluh jaringan utama Ethereum, ia membagikan tweet yang menyatakan "Ethereum telah beroperasi stabil selama sepuluh tahun tanpa downtime", menunjukkan pencapaian jaringan Ethereum.
Selain kontribusi teknis, Vitalik juga aktif terlibat dalam kegiatan amal, mendonasikan aset crypto senilai miliaran dolar kepada SENS Research Foundation, Dana Bantuan Covid-19 India, dan bantuan kemanusiaan Ukraina. Pada saat yang sama, ia sangat khawatir tentang potensi risiko AI, berpendapat bahwa AI super pintar dapat menjadi ancaman bagi keberadaan manusia, dan mendorong filosofi pengembangan teknologi "d/acc" yang berfokus pada pertahanan, desentralisasi, dan demokrasi.
Charles Hoskinson
Charles Hoskinson pernah menjabat sebagai CEO Ethereum, ia belajar matematika di Metropolitan State University of Denver dan University of Colorado Boulder di tahun-tahun awalnya, dan pada tahun 2013 mendirikan "Proyek Pendidikan Bitcoin".
Pada akhir 2013, ia bersama Vitalik Buterin dan lainnya mendirikan Ethereum. Namun, ia dan Vitalik mengalami perbedaan mendasar dalam arah pengembangan proyek. Hoskinson berpendapat bahwa Ethereum harus membentuk perusahaan komersial dan menarik investasi ventura, ia berpendapat "struktur kekuasaan horizontal, yang membuat petugas kebersihan dan eksekutif berada pada posisi yang setara, itu benar-benar gila." Sementara Vitalik bersikeras pada jalan nirlaba dan desentralisasi. Konflik ideologi ini akhirnya mengakibatkan Hoskinson "dikeluarkan" dari tim pada tahun 2014 dan pergi dengan marah.
Setelah meninggalkan Ethereum, Hoskinson tidak terpuruk. Pada akhir 2014, ia bersama mantan rekan kerja Ethereum, Jeremy Wood, mendirikan perusahaan rekayasa dan penelitian blockchain IOHK (Input Output Hong Kong). Proyek unggulan IOHK adalah platform blockchain Cardano (ADA), yang dengan gaya penelitian akademis yang ketat dan mekanisme peninjauan sejawat, menonjol di industri, dijuluki "Ethereum Jepang" atau "pembunuh Ethereum generasi pertama", dan hingga kini masih menduduki posisi di antara sepuluh besar dalam kapitalisasi pasar.
Dalam beberapa tahun terakhir, Hoskinson masih aktif di garis depan industri dan sering membuat prediksi berani. Belakangan ini, ia menyatakan bahwa harga Bitcoin mungkin meningkat 10 kali lipat menjadi 1 juta dolar, sementara ia percaya bahwa potensi pertumbuhan Cardano (ADA) lebih besar, mungkin naik 100 kali bahkan 1000 kali.
Selain prestasinya di bidang kripto, Hoskinson juga terlibat dalam amal dan politik. Pada tahun 2021, ia menyumbangkan 20 juta dolar AS kepada Universitas Carnegie Mellon untuk mendirikan Pusat Matematika Formal, dan mendanai proyek eksplorasi laut dalam yang dipimpin oleh astronom Harvard, Avi Loeb, untuk mencari bukti teknologi alien. Ia juga mengumumkan pada Februari 2025 tentang pembentukan komite aksi politik yang bernama "Wyoming Integrity".
Anthony Di Iorio
Sebagai seorang anak kaya yang berasal dari keluarga terpandang dan investor malaikat, Anthony Di Iorio adalah salah satu tokoh kunci dalam pendanaan peluncuran Ethereum. Dia mengetahui tentang Bitcoin melalui podcast pada tahun 2012 dan segera terjun ke dalamnya. Pada tahun yang sama, dia mengorganisir pertemuan Bitcoin di Toronto, di sinilah dia bertemu dengan Vitalik Buterin dan bersama-sama mendorong publikasi buku putih Ethereum.
Di Iorio terlibat dalam Ethereum dengan tujuan untuk menghasilkan uang, oleh karena itu, ketika tim akhirnya memutuskan pada tahun 2014 bahwa Ethereum akan beroperasi dalam mode non-profit, dia mulai merasa ragu dan kemudian secara bertahap menjauh dari lingkaran inti.
Setelah meninggalkan Ethereum, peta bisnis Di Iorio tidak berhenti berkembang. Pada tahun 2014, ia mendirikan perusahaan blockchain Decentral di Toronto dan meluncurkan mesin ATM Bitcoin dua arah pertama di Toronto, mendorong penerapan cryptocurrency lokal. Pada tahun 2016, ia mendirikan dompet multikoin yang sangat populer, Jaxx Liberty. Pada tahun yang sama, ia juga dipekerjakan oleh Bursa Efek Toronto (TSX) sebagai Chief Digital Officer pertama, tetapi segera mengundurkan diri untuk fokus pada proyek-proyeknya sendiri.
Meskipun dia menyatakan pada tahun 2021 bahwa dia tidak akan lagi terlibat dalam bidang cryptocurrency demi keamanan pribadi, tampaknya dia belum sepenuhnya keluar, karena dia meluncurkan proyek Andiami pada tahun 2022, yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah sentralisasi dalam jaringan desentralisasi melalui perangkat keras, ekonomi token, dan teori permainan. Pada bulan Januari tahun ini, dia bertanya di media sosial, "Kapan Musk akan mengeluarkan koin?", sambil juga merilis laporan rinci mengenai insiden pencurian ETH senilai 1,5 miliar dolar di suatu platform, menganalisis sejarah rollback DAO Ethereum.
Dalam sebuah konferensi, ia menyatakan bahwa tujuan awal Ethereum bukanlah untuk menjadi pesaing Bitcoin, melainkan sebagai alternatif, dan berpendapat bahwa Ethereum, karena berbagai skenario aplikasinya, memiliki kemungkinan untuk melampaui Bitcoin dalam hal kapitalisasi pasar.
Dari investor awal yang tajam hingga pengusaha sukses, Anthony Di Iorio mewakili sisi pragmatis dan berbasis bisnis di dunia kripto. Meskipun dia meninggalkan inti Ethereum lebih awal, dukungan pendanaannya yang awal sangat berkontribusi pada kelahiran Ethereum.
Amir Chetrit
Amir Chetrit adalah salah satu anggota tim pendiri Ethereum yang paling rendah hati dan misterius. Dia adalah seorang penggemar ilmu komputer yang memiliki kewarganegaraan ganda Amerika dan Israel, serta pernah bekerja di industri real estat di tahun-tahun awalnya.
Pada tahun 2013, Chetrit bertemu dengan Vitalik Buterin di sebuah konferensi Bitcoin di Amsterdam, dan diundang untuk bergabung dengan proyek Ethereum. Saat itu, ia sedang terlibat dalam sebuah proyek startup Israel bernama "Colored Coins" yang bertujuan untuk mengelola aset dunia nyata di atas blockchain Bitcoin.
Namun, pada konferensi Swiss yang menentukan nasib Ethereum pada Juni 2014, Chetrit dipertanyakan oleh pengembang lain dan pendiri bersama karena kontribusinya yang terbatas pada proyek tersebut, dan akhirnya setuju untuk keluar dari tim inti, tetapi tetap mempertahankan statusnya sebagai pendiri bersama.
Sejak saat itu, Amir Chetrit jarang muncul di hadapan publik. Menurut sumber yang mengetahui, Chetrit saat ini mendukung berbagai proyek blockchain secara diam-diam, tetapi jarang tampil secara publik dan lebih suka gaya pribadi yang tidak suka promosi.
Gavin Wood
Sebagai CTO pertama Ethereum, Gavin Wood adalah sosok kunci yang mengubah rencana besar Vitalik Buterin menjadi kode nyata. Ia memiliki kemampuan rekayasa yang kuat dan dijuluki sebagai "otak tak terlihat" Ethereum.
Pada tahun 2013, Gavin Wood bertemu dengan Vitalik dan lainnya dan bersama-sama memulai perjalanan Ethereum. Dia menulis "buku kuning" yang mendefinisikan spesifikasi teknis Ethereum Virtual Machine (EVM), selain itu, dia juga memimpin pengembangan bahasa pemrograman kontrak pintar Solidity, yang menjadi dasar teknis yang kokoh untuk seluruh ekosistem Ethereum. Bisa dikatakan, tanpa Gavin Wood, pelaksanaan Ethereum tidak akan mungkin terjadi.
Namun, hanya tiga bulan setelah peluncuran Mainnet Ethereum pada tahun 2015, Gavin Wood memilih untuk pergi. Dia memiliki perbedaan pandangan yang besar dengan Vitalik dalam hal model manajemen rekayasa, dia percaya proyek membutuhkan manajemen terpusat yang lebih efisien untuk maju, sementara Vitalik sekali lagi menekankan model berbasis komunitas yang terdesentralisasi.
Setelah pergi, Gavin Wood mendirikan perusahaan Parity Technologies pada tahun 2016. Kemudian, ia mendirikan Web3 Foundation dan menciptakan Polkadot------sebuah jaringan lintas rantai yang bertujuan untuk menghubungkan berbagai blockchain. Pada bulan Oktober 2022, ia mengundurkan diri dari posisi CEO Parity dan beralih sebagai kepala arsitek untuk lebih fokus pada inovasi teknologi. Pada bulan April 2024, ia merilis buku putih arsitektur generasi baru Polkadot yang bernama JAM (Join-Accumulate Machine). Bulan Juni tahun ini, Gavin Woo
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasGuzzler
· 11jam yang lalu
ETH luar biasa ya sampai empat ribu
Lihat AsliBalas0
Layer2Arbitrageur
· 11jam yang lalu
*memeriksa pelacak gas* ngmi dengan biaya l1 ini... bayangkan tidak menjembatani ke l2s pada tahun 2025
Lihat AsliBalas0
LayerZeroHero
· 11jam yang lalu
Jika saya membeli di dasar lebih awal, anggap saya menang
Ethereum Sepuluh Tahun: Evolusi Tokoh Kunci dari Tim Penciptaan ke Komunitas Desentralisasi
Ethereum Mainnet Sepuluh Tahun: Dari Tim Pencipta Hingga Tokoh Kunci dalam Komunitas Desentralisasi
Pada tanggal 30 Juli 2025, Ethereum akan merayakan tonggak penting sepuluh tahun peluncuran Mainnet. Sebagai proyek perwakilan teknologi blockchain, Ethereum tidak hanya mengubah lanskap mata uang kripto, tetapi juga menyediakan infrastruktur yang kuat untuk aplikasi Desentralisasi. Harga ETH juga berusaha menembus level resistensi empat tahun sejak 2021, menyerang ke angka 4000 dolar. Pada hari itu, pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, serta beberapa kontributor inti akan memberikan pidato dalam siaran langsung perayaan sepuluh tahun.
Melihat kembali perjalanan sepuluh tahun perkembangan Ethereum, dari tim pencipta hingga kebangkitan komunitas desentralisasi, di baliknya terdapat sekelompok orang kunci yang penuh idealisme dan berbakat. Perpisahan dan pertemuan mereka tidak hanya membentuk Ethereum saat ini, tetapi juga mempengaruhi masa depan seluruh industri blockchain.
Ethereum's Titik Awal
Pada tahun 2013, Vitalik Buterin yang berusia 19 tahun mengusulkan sebuah gagasan berani: menciptakan sebuah platform blockchain yang Turing-complete untuk mendukung pengembangan aplikasi desentralisasi. Gagasan ini menarik perhatian Anthony Di Iorio, Charles Hoskinson, Mihai Alisie, dan Amir Chetrit untuk bergabung, membentuk tim awal proyek Ethereum. Tak lama kemudian, Joseph Lubin, Gavin Wood, dan Jeffrey Wilcke juga bergabung, membentuk "tim penciptaan". Namun, perbedaan dalam ide dan tujuan akhirnya menyebabkan perpecahan di kemudian hari.
Vitalik Buterin
Sebagai pendiri dan pemimpin spiritual Ethereum, perjalanan hidup Vitalik Buterin sangat terkait dengan dunia kripto. Pada usia 6 tahun, ia bermigrasi ke Kanada bersama keluarganya, dan sejak dini menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika, pemrograman, dan ekonomi. Pada usia 17 tahun, ia mengetahui tentang Bitcoin dari ayahnya, Dmitry Buterin, yang merupakan seorang ilmuwan komputer. Perlu dicatat bahwa Vitalik pernah menyebutkan bahwa salah satu motivasinya untuk menciptakan Ethereum berasal dari pengalamannya pada tahun 2010 ketika perusahaan Blizzard melemahkan kemampuan karakter penyihir yang sangat dia sukai dalam World of Warcraft, yang membuatnya merasakan secara mendalam kelemahan layanan terpusat.
Pada tahun 2011, untuk mendapatkan Bitcoin, ia mulai menulis untuk blog dan karena itu bertemu dengan Mihai Alisie. Keduanya bersama-sama mendirikan "Bitcoin Magazine", yang merupakan publikasi serius pertama yang berfokus pada cryptocurrency. Pada tahun 2013, setelah mengunjungi berbagai proyek crypto di seluruh dunia, ia merasa bahwa fungsi Bitcoin terlalu terbatas, sehingga merilis whitepaper Ethereum, yang mengusulkan konsep platform blockchain yang Turing-complete. Pada tahun 2014, ia menerima beasiswa Thiel senilai 100.000 dolar yang didirikan oleh Peter Thiel, dan segera drop out dari Universitas Waterloo untuk terjun penuh waktu dalam pengembangan Ethereum.
Sebagai pemimpin Ethereum, Vitalik terus memimpin evolusi peta jalan teknis. Pada 15 September 2022, Ethereum berhasil menyelesaikan "The Merge", beralih dari mekanisme konsensus PoW ke PoS, mengurangi konsumsi energi sebesar 99%. Vitalik menyatakan: "Mimpi kita selama ini akhirnya terwujud." Pada 12 April 2023, pembaruan Shapella selesai, yang pertama kali memungkinkan para staker untuk menarik ETH mereka. Pada 9 Juni tahun yang sama, ia menerbitkan blog berjudul "The Three Transitions", yang mengusulkan tiga transisi besar yang harus dilalui Ethereum untuk mencapai kedewasaan di masa depan: skalabilitas L2, keamanan dompet (beralih ke dompet kontrak pintar), dan perlindungan privasi. Ia menekankan bahwa jika tidak dapat mewujudkan desentralisasi dan perlindungan privasi yang sejati, Ethereum mungkin akan mengulangi kesalahan yang sama.
Baru-baru ini, pemikiran Vitalik semakin mendalam. Pada bulan Juni 2025, di suatu konferensi, ia menyatakan bahwa Ethereum L1 akan mencapai sekitar 10 kali kapasitas dalam satu tahun. Pada 2 Juli, di konferensi lain, ia kembali memperingatkan bahwa jika desentralisasi hanya berhenti pada slogan, Ethereum akan menghadapi krisis kelangsungan hidup, dan mengajukan tiga standar inti untuk menguji desentralisasi. Pada 27 Juli, menjelang ulang tahun kesepuluh jaringan utama Ethereum, ia membagikan tweet yang menyatakan "Ethereum telah beroperasi stabil selama sepuluh tahun tanpa downtime", menunjukkan pencapaian jaringan Ethereum.
Selain kontribusi teknis, Vitalik juga aktif terlibat dalam kegiatan amal, mendonasikan aset crypto senilai miliaran dolar kepada SENS Research Foundation, Dana Bantuan Covid-19 India, dan bantuan kemanusiaan Ukraina. Pada saat yang sama, ia sangat khawatir tentang potensi risiko AI, berpendapat bahwa AI super pintar dapat menjadi ancaman bagi keberadaan manusia, dan mendorong filosofi pengembangan teknologi "d/acc" yang berfokus pada pertahanan, desentralisasi, dan demokrasi.
Charles Hoskinson
Charles Hoskinson pernah menjabat sebagai CEO Ethereum, ia belajar matematika di Metropolitan State University of Denver dan University of Colorado Boulder di tahun-tahun awalnya, dan pada tahun 2013 mendirikan "Proyek Pendidikan Bitcoin".
Pada akhir 2013, ia bersama Vitalik Buterin dan lainnya mendirikan Ethereum. Namun, ia dan Vitalik mengalami perbedaan mendasar dalam arah pengembangan proyek. Hoskinson berpendapat bahwa Ethereum harus membentuk perusahaan komersial dan menarik investasi ventura, ia berpendapat "struktur kekuasaan horizontal, yang membuat petugas kebersihan dan eksekutif berada pada posisi yang setara, itu benar-benar gila." Sementara Vitalik bersikeras pada jalan nirlaba dan desentralisasi. Konflik ideologi ini akhirnya mengakibatkan Hoskinson "dikeluarkan" dari tim pada tahun 2014 dan pergi dengan marah.
Setelah meninggalkan Ethereum, Hoskinson tidak terpuruk. Pada akhir 2014, ia bersama mantan rekan kerja Ethereum, Jeremy Wood, mendirikan perusahaan rekayasa dan penelitian blockchain IOHK (Input Output Hong Kong). Proyek unggulan IOHK adalah platform blockchain Cardano (ADA), yang dengan gaya penelitian akademis yang ketat dan mekanisme peninjauan sejawat, menonjol di industri, dijuluki "Ethereum Jepang" atau "pembunuh Ethereum generasi pertama", dan hingga kini masih menduduki posisi di antara sepuluh besar dalam kapitalisasi pasar.
Dalam beberapa tahun terakhir, Hoskinson masih aktif di garis depan industri dan sering membuat prediksi berani. Belakangan ini, ia menyatakan bahwa harga Bitcoin mungkin meningkat 10 kali lipat menjadi 1 juta dolar, sementara ia percaya bahwa potensi pertumbuhan Cardano (ADA) lebih besar, mungkin naik 100 kali bahkan 1000 kali.
Selain prestasinya di bidang kripto, Hoskinson juga terlibat dalam amal dan politik. Pada tahun 2021, ia menyumbangkan 20 juta dolar AS kepada Universitas Carnegie Mellon untuk mendirikan Pusat Matematika Formal, dan mendanai proyek eksplorasi laut dalam yang dipimpin oleh astronom Harvard, Avi Loeb, untuk mencari bukti teknologi alien. Ia juga mengumumkan pada Februari 2025 tentang pembentukan komite aksi politik yang bernama "Wyoming Integrity".
Anthony Di Iorio
Sebagai seorang anak kaya yang berasal dari keluarga terpandang dan investor malaikat, Anthony Di Iorio adalah salah satu tokoh kunci dalam pendanaan peluncuran Ethereum. Dia mengetahui tentang Bitcoin melalui podcast pada tahun 2012 dan segera terjun ke dalamnya. Pada tahun yang sama, dia mengorganisir pertemuan Bitcoin di Toronto, di sinilah dia bertemu dengan Vitalik Buterin dan bersama-sama mendorong publikasi buku putih Ethereum.
Di Iorio terlibat dalam Ethereum dengan tujuan untuk menghasilkan uang, oleh karena itu, ketika tim akhirnya memutuskan pada tahun 2014 bahwa Ethereum akan beroperasi dalam mode non-profit, dia mulai merasa ragu dan kemudian secara bertahap menjauh dari lingkaran inti.
Setelah meninggalkan Ethereum, peta bisnis Di Iorio tidak berhenti berkembang. Pada tahun 2014, ia mendirikan perusahaan blockchain Decentral di Toronto dan meluncurkan mesin ATM Bitcoin dua arah pertama di Toronto, mendorong penerapan cryptocurrency lokal. Pada tahun 2016, ia mendirikan dompet multikoin yang sangat populer, Jaxx Liberty. Pada tahun yang sama, ia juga dipekerjakan oleh Bursa Efek Toronto (TSX) sebagai Chief Digital Officer pertama, tetapi segera mengundurkan diri untuk fokus pada proyek-proyeknya sendiri.
Meskipun dia menyatakan pada tahun 2021 bahwa dia tidak akan lagi terlibat dalam bidang cryptocurrency demi keamanan pribadi, tampaknya dia belum sepenuhnya keluar, karena dia meluncurkan proyek Andiami pada tahun 2022, yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah sentralisasi dalam jaringan desentralisasi melalui perangkat keras, ekonomi token, dan teori permainan. Pada bulan Januari tahun ini, dia bertanya di media sosial, "Kapan Musk akan mengeluarkan koin?", sambil juga merilis laporan rinci mengenai insiden pencurian ETH senilai 1,5 miliar dolar di suatu platform, menganalisis sejarah rollback DAO Ethereum.
Dalam sebuah konferensi, ia menyatakan bahwa tujuan awal Ethereum bukanlah untuk menjadi pesaing Bitcoin, melainkan sebagai alternatif, dan berpendapat bahwa Ethereum, karena berbagai skenario aplikasinya, memiliki kemungkinan untuk melampaui Bitcoin dalam hal kapitalisasi pasar.
Dari investor awal yang tajam hingga pengusaha sukses, Anthony Di Iorio mewakili sisi pragmatis dan berbasis bisnis di dunia kripto. Meskipun dia meninggalkan inti Ethereum lebih awal, dukungan pendanaannya yang awal sangat berkontribusi pada kelahiran Ethereum.
Amir Chetrit
Amir Chetrit adalah salah satu anggota tim pendiri Ethereum yang paling rendah hati dan misterius. Dia adalah seorang penggemar ilmu komputer yang memiliki kewarganegaraan ganda Amerika dan Israel, serta pernah bekerja di industri real estat di tahun-tahun awalnya.
Pada tahun 2013, Chetrit bertemu dengan Vitalik Buterin di sebuah konferensi Bitcoin di Amsterdam, dan diundang untuk bergabung dengan proyek Ethereum. Saat itu, ia sedang terlibat dalam sebuah proyek startup Israel bernama "Colored Coins" yang bertujuan untuk mengelola aset dunia nyata di atas blockchain Bitcoin.
Namun, pada konferensi Swiss yang menentukan nasib Ethereum pada Juni 2014, Chetrit dipertanyakan oleh pengembang lain dan pendiri bersama karena kontribusinya yang terbatas pada proyek tersebut, dan akhirnya setuju untuk keluar dari tim inti, tetapi tetap mempertahankan statusnya sebagai pendiri bersama.
Sejak saat itu, Amir Chetrit jarang muncul di hadapan publik. Menurut sumber yang mengetahui, Chetrit saat ini mendukung berbagai proyek blockchain secara diam-diam, tetapi jarang tampil secara publik dan lebih suka gaya pribadi yang tidak suka promosi.
Gavin Wood
Sebagai CTO pertama Ethereum, Gavin Wood adalah sosok kunci yang mengubah rencana besar Vitalik Buterin menjadi kode nyata. Ia memiliki kemampuan rekayasa yang kuat dan dijuluki sebagai "otak tak terlihat" Ethereum.
Pada tahun 2013, Gavin Wood bertemu dengan Vitalik dan lainnya dan bersama-sama memulai perjalanan Ethereum. Dia menulis "buku kuning" yang mendefinisikan spesifikasi teknis Ethereum Virtual Machine (EVM), selain itu, dia juga memimpin pengembangan bahasa pemrograman kontrak pintar Solidity, yang menjadi dasar teknis yang kokoh untuk seluruh ekosistem Ethereum. Bisa dikatakan, tanpa Gavin Wood, pelaksanaan Ethereum tidak akan mungkin terjadi.
Namun, hanya tiga bulan setelah peluncuran Mainnet Ethereum pada tahun 2015, Gavin Wood memilih untuk pergi. Dia memiliki perbedaan pandangan yang besar dengan Vitalik dalam hal model manajemen rekayasa, dia percaya proyek membutuhkan manajemen terpusat yang lebih efisien untuk maju, sementara Vitalik sekali lagi menekankan model berbasis komunitas yang terdesentralisasi.
Setelah pergi, Gavin Wood mendirikan perusahaan Parity Technologies pada tahun 2016. Kemudian, ia mendirikan Web3 Foundation dan menciptakan Polkadot------sebuah jaringan lintas rantai yang bertujuan untuk menghubungkan berbagai blockchain. Pada bulan Oktober 2022, ia mengundurkan diri dari posisi CEO Parity dan beralih sebagai kepala arsitek untuk lebih fokus pada inovasi teknologi. Pada bulan April 2024, ia merilis buku putih arsitektur generasi baru Polkadot yang bernama JAM (Join-Accumulate Machine). Bulan Juni tahun ini, Gavin Woo