Investor institusi berinvestasi di tengah arus berlawanan, optimis terhadap prospek aset digital di pasar beruang.

Dampak dari peristiwa FTX terus mempengaruhi pasar kripto, memicu kepanikan yang luas. Sebagai akibatnya, banyak lembaga terpusat mulai menghadapi masalah. Para investor kehilangan kepercayaan terhadap beberapa pertukaran terpusat yang tidak dapat membuktikan cadangan aset mereka dalam jangka pendek, dan perilaku investasi menjadi lebih hati-hati dan konservatif. Namun, para pelaku institusi memiliki pandangan yang berbeda, mereka percaya bahwa ini adalah periode perbaikan yang baik. Perlu dicatat bahwa tingkat aktivitas banyak lembaga tidak menurun, malah meningkat, di satu sisi secara aktif meningkatkan infrastruktur, di sisi lain mengevaluasi kembali masa lalu dan mempersiapkan untuk bull run berikutnya.

Sebuah laporan survei yang dirilis baru-baru ini mencakup 140 investor institusi Amerika, bertujuan untuk memahami sikap mereka terhadap aset digital. Aset yang dikelola oleh responden diperkirakan sekitar 2,6 triliun dolar AS, dan hasil survei ini mencerminkan emosi dan sikap institusi terhadap industri selama periode bear market.

Temuan utama laporan ini mencakup:

1. Investor institusi meningkatkan alokasi aset kripto selama musim dingin kripto, memanfaatkan waktu ini untuk belajar dan meningkatkan investasi pembangunan.

2. Kinerja yang berbeda adalah dorongan terbesar bagi investor untuk berinvestasi di jalur enkripsi, banyak yang menyatakan akan meningkatkan investasi mereka pada teknologi inovatif.

3. Meskipun volatilitas pasar meningkat, aset digital masih dianggap sebagai salah satu peluang paling menarik untuk menghasilkan keuntungan berlebih.

4. Kepatuhan menjadi faktor utama dalam memilih mitra enkripsi, dan secara umum dianggap bahwa transparansi regulasi adalah katalisator penting untuk pertumbuhan di masa depan.

Sebuah pertanyaan menarik dalam penelitian ini adalah tentang kekhawatiran terkait investasi aset digital. Hasilnya menunjukkan bahwa ketidakpastian regulasi adalah kekhawatiran utama ketika mempertimbangkan investasi dalam kripto. Hampir setengah dari (47%) investor percaya bahwa peristiwa seperti runtuhnya Terra Luna dan kebangkrutan 3AC adalah seruan kepada pembuat kebijakan untuk menciptakan lingkungan persaingan yang adil dan menetapkan regulasi yang diperlukan. Lebih dari sepertiga (36%) responden berpendapat bahwa peristiwa-peristiwa ini mengingatkan perusahaan untuk menerapkan strategi manajemen risiko yang lebih baik.

Dalam komunikasi bisnis sehari-hari, kami menemukan bahwa bahkan beberapa peserta lembaga profesional awal masih memiliki kekurangan dalam keamanan aset, pengendalian risiko, kepatuhan bisnis, dan kepercayaan di atas rantai. Ini juga merupakan salah satu alasan penting mengapa masa hidup perusahaan enkripsi seringkali pendek. Satu kejadian keamanan atau penarikan bisa menyebabkan lembaga bangkrut dengan cepat. Namun, di industri ini juga ada banyak lembaga unggulan yang dapat menjaga diri mereka dalam setiap peristiwa angsa hitam. Untuk mengeksplorasi pengalaman sukses mereka, kami mengundang beberapa peserta lembaga jangka panjang yang unggul untuk berdiskusi tentang topik berikut:

• Analisis kondisi dan pasar saat ini
• Strategi respons lembaga dan penilaian pasar di bawah kekeringan likuiditas
• Tinjauan dan solusi lembaga terhadap peristiwa FTX
• Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan dana institusi, serta masalah operasional nyata dan kesalahpahaman di balik perhatian luas terhadap teknologi MPC.
• Tim investasi DeFi untuk solusi dan optimasi risiko on-chain

Diskusi kali ini bertujuan untuk mendalami kebingungan yang dihadapi oleh institusi saat ini, berbagi pemikiran tentang penataan tahap berikutnya, dan kami percaya ini akan menjadi pertukaran yang kaya akan konten.