Steth

Token staking Ethereum merupakan sertifikat on-chain yang mewakili ETH yang di-stake pada jaringan proof-of-stake Ethereum. Token ini menunjukkan kepemilikan Anda dalam staking pool beserta reward yang telah didapatkan, dan dapat diperdagangkan, digunakan sebagai agunan pinjaman, serta dimanfaatkan untuk berbagai keperluan lain—sehingga meningkatkan fleksibilitas modal. Salah satu contoh yang populer adalah stETH, yang biasanya mengikuti harga ETH dan memungkinkan penukaran menjadi ETH native sesuai ketentuan protokol tertentu.

Abstrak

Posisi: Token staking Ethereum mewakili ETH yang distake oleh pengguna di jaringan Ethereum, memungkinkan mereka berpartisipasi dalam validasi jaringan sambil menjaga likuiditas aset. Token ini merupakan turunan penting dalam ekosistem DeFi.

Mekanisme: Pengguna melakukan staking ETH dengan validator atau protokol staking dan menerima tanda terima token staking. Ethereum menggunakan konsensus PoS (Proof of Stake), di mana staker bergiliran memvalidasi transaksi dan memproduksi blok, dengan insentif ekonomi untuk menjaga keamanan dan keadilan jaringan.

Pasokan: Pasokan bergantung pada total jumlah ETH yang distake, meningkat seiring bertambahnya partisipasi pengguna. Token staking tidak memiliki batas tetap tetapi terikat pada pasokan ETH Ethereum. Mainnet Ethereum menghasilkan ETH baru setiap tahun sebagai hadiah staking.

Biaya & Kecepatan: Kecepatan transaksi: Mainnet Ethereum tergolong sedang (sekitar 12-15 detik per blok), sementara kecepatan perdagangan token staking bergantung pada platform DEX tertentu. Biaya: Gas fee Ethereum relatif tinggi, dan biaya perdagangan token staking berkisar sedang hingga tinggi tergantung kepadatan jaringan.

Sorotan Ekosistem: Solusi staking populer: Lido (lstETH), Rocket Pool (rETH), Coinbase Staking, dll. Aplikasi representatif: dapat diperdagangkan di DEX seperti Curve dan Uniswap, digunakan sebagai jaminan di protokol pinjaman seperti Aave dan Compound. Ekstensi: jembatan cross-chain ke jaringan L2 seperti Arbitrum dan Optimism.

Peringatan Risiko: Risiko harga: Harga token staking sangat berkorelasi dengan ETH dan rentan terhadap volatilitas tinggi. Risiko likuiditas: Beberapa token staking memiliki likuiditas terbatas dan dapat mengalami slippage. Risiko smart contract: Protokol staking dapat rentan terhadap peretasan; keamanan dana pengguna bergantung pada kualitas audit kontrak. Risiko regulasi: Kebijakan regulasi global terhadap aset kripto dan staking terus berkembang. Risiko penarikan: Beberapa solusi staking dapat memiliki batasan atau penundaan penarikan.

Apa Itu Ethereum Staking Token?

Ethereum staking token, sering disebut sebagai Liquid Staking Token (LST), adalah token yang merepresentasikan ETH yang di-stake beserta imbal hasilnya di jaringan Ethereum Proof-of-Stake (PoS). Token ini diterbitkan saat pengguna melakukan staking ETH, sehingga pemegangnya tetap bisa mengakses likuiditas dan utilitas dana mereka sambil terus memperoleh imbal hasil validator. Dengan staking token, pengguna dapat memperdagangkan, menjadikan agunan, atau berpartisipasi dalam protokol DeFi lain tanpa menunggu ETH yang di-stake dicairkan terlebih dahulu.

Dari sisi penggunaan, token ini bukanlah aset baru yang diterbitkan secara independen, melainkan bukti kepemilikan atas ETH yang di-stake beserta imbal hasilnya. Token ini umumnya dapat ditukar kembali dengan ETH asli melalui protokol atau proses tertentu, walaupun nilainya bisa berfluktuasi—berada di atas (premium) atau di bawah (diskon) harga ETH—terutama saat pasar mengalami tekanan.

Berapa Harga, Kapitalisasi Pasar, dan Jumlah Peredaran Ethereum Staking Tokens (stETH) Saat Ini?

Per 25 Desember 2025, sumber seperti Lido Analytics dan CoinMarketCap menunjukkan bahwa harga stETH sangat mengikuti nilai ETH dalam jangka panjang, dengan premi atau diskon kecil dalam jangka pendek akibat faktor penebusan dan likuiditas. Kapitalisasi pasar stETH bergantung pada total ETH yang di-stake dan harga ETH yang berlaku, biasanya tetap tinggi dan bergerak sejalan dengan pasar. Jumlah peredaran ditentukan oleh total stETH yang diterbitkan oleh protokol dan berubah secara dinamis mengikuti aktivitas staking dan penebusan baru.

Data ini sangat dinamis tergantung kondisi pasar dan antrean on-chain. Untuk data real-time, kunjungi dasbor stETH di Lido Analytics dan halaman stETH di CoinMarketCap (per 25 Desember 2025).

Siapa yang Menciptakan Ethereum Staking Tokens (stETH) dan Kapan?

stETH diluncurkan oleh protokol Lido setelah peluncuran Ethereum Beacon Chain pada tahun 2020. Tujuannya adalah memungkinkan pengguna ritel dan institusi menggabungkan imbal hasil staking dengan likuiditas, sehingga hambatan teknis dan kebutuhan modal untuk menjalankan node validator di ekosistem PoS menjadi lebih rendah.

Bagaimana Cara Kerja Ethereum Staking Tokens (stETH)?

Pada Ethereum PoS, staking berarti mengunci ETH di validator untuk mengamankan jaringan dan memvalidasi transaksi, serta memperoleh imbal hasil on-chain. Protokol liquid staking mengumpulkan ETH pengguna dan mendelegasikannya ke operator node profesional; sebagai gantinya, pengguna menerima token seperti stETH yang mewakili proporsinya.

stETH menggunakan model akuntansi "rebasing": saldo token Anda bertambah secara berkala seiring distribusi imbal hasil staking. Untuk aplikasi yang tidak mendukung rebasing, tersedia versi "wrapped" bernama wstETH; di sini, imbal hasil tercermin pada nilai tukar antara wstETH dan ETH, sementara saldo token tetap konstan.

Dari sisi harga, stETH berusaha mengikuti nilai ETH namun bisa mengalami deviasi—premi atau diskon—tergantung antrean penebusan, likuiditas pasar, dan sentimen risiko. Untuk menebus ETH, pengguna harus mengantrekan stETH sesuai aturan protokol; waktu proses bervariasi tergantung permintaan jaringan dan keluarnya validator.

Apa Saja yang Bisa Dilakukan dengan Ethereum Staking Tokens (stETH)?

stETH dapat digunakan sebagai aset penghasil imbal hasil dalam berbagai skenario on-chain:

Digunakan sebagai agunan untuk meminjam stablecoin guna pembayaran atau rebalancing portofolio.
Berpartisipasi dalam strategi imbal hasil dengan mendepositkan stETH ke protokol yang didukung untuk memperoleh bunga atau insentif tambahan (perhatikan risiko yang terkait).
Mengelola aset dengan mengonversi ETH menganggur menjadi stETH untuk penyimpanan jangka panjang dengan likuiditas tetap tersedia.

Di setiap skenario, sangat penting untuk menilai potensi deviasi harga, ambang likuidasi, dan risiko berlapis dari strategi yang digunakan.

Wallet dan Integrasi Apa yang Mendukung Ethereum Staking Tokens (stETH)?

Wallet self-custodial seperti MetaMask dapat mengelola stETH dan wstETH. Wallet perangkat keras seperti Ledger menawarkan keamanan kunci yang lebih baik. Banyak protokol DeFi menerima stETH sebagai agunan atau likuiditas, dengan wstETH biasanya menawarkan kompatibilitas lebih luas. Dukungan lintas-chain dan Layer 2 berbeda-beda tergantung protokol; selalu pastikan alamat kontrak dan jaringan (Ethereum mainnet atau jaringan L2) sebelum bertransaksi.

Apa Saja Risiko Utama dan Pertimbangan Regulasi untuk Ethereum Staking Tokens (stETH)?

Risiko smart contract: Bug atau kerentanan integrasi pada kode protokol dapat menyebabkan kehilangan aset.
Risiko deviasi harga: Saat pasar tertekan atau terjadi penumpukan penebusan, stETH bisa diperdagangkan dengan diskon terhadap ETH, berdampak pada agunan dan likuidasi.
Sanksi validator: Perilaku node yang tidak sesuai dapat mengakibatkan slashing, memengaruhi imbal hasil dan saldo token.
Likuiditas dan antrean penebusan: Penebusan ETH bisa memerlukan antre dan menunggu; likuiditas jangka pendek tidak selalu terjamin.
Keamanan platform dan kunci: Akun kustodian membawa risiko platform; self-custody membutuhkan pengelolaan seed phrase dan private key secara hati-hati untuk mencegah phishing atau kesalahan pengguna.
Ketidakpastian regulasi: Setiap yurisdiksi dapat menerapkan persyaratan berbeda untuk staking, imbal hasil, atau klasifikasi token. Selalu perbarui informasi kepatuhan dan kewajiban pajak Anda.

Bagaimana Cara Membeli dan Menyimpan Ethereum Staking Tokens (stETH) dengan Aman di Gate?

Langkah 1: Daftar akun di situs resmi Gate dan lakukan pengaturan keamanan, termasuk autentikasi dua faktor dan kata sandi trading.

Langkah 2: Danai akun Anda. Deposit USDT atau ETH ke akun Gate Anda atau beli USDT melalui kanal fiat.

Langkah 3: Cari “stETH” atau “wstETH” di pasar spot. Konfirmasi pasangan trading (misal, stETH/USDT) dan pastikan alamat kontrak serta jaringan sesuai dengan Ethereum mainnet.

Langkah 4: Lakukan order beli. Pilih limit atau market order sesuai rencana Anda; membagi transaksi besar bisa mengurangi slippage dan dampak volatilitas.

Langkah 5: Cek token yang Anda beli di dasbor manajemen aset. Untuk penyimpanan jangka panjang atau penggunaan on-chain, tarik ke wallet self-custodial Anda. Pilih jaringan Ethereum dan verifikasi alamat tujuan serta jenis token (stETH atau wstETH) dengan cermat.

Langkah 6: Penyimpanan aman. Backup seed phrase Anda—jangan pernah screenshot atau simpan secara online; pertimbangkan wallet perangkat keras untuk keamanan kunci lebih tinggi; uji transfer kecil sebelum mengirimkan jumlah besar.

Langkah 7: Manajemen berkelanjutan. Jika menggunakan stETH sebagai agunan atau dalam strategi, tinjau pengungkapan risiko protokol, ambang likuidasi, dan biaya terkait; sediakan likuiditas darurat untuk deviasi harga atau keterlambatan antrean.

Apa Perbedaan Ethereum Staking Token (stETH) dengan ETH?

Sifat Aset: ETH adalah token asli Ethereum; stETH adalah tanda terima yang merepresentasikan ETH yang di-stake beserta imbal hasilnya.

Kinerja Harga: ETH dihargai langsung oleh pasar; stETH mengikuti nilai ETH namun bisa diperdagangkan dengan premi atau diskon.

Distribusi Imbal Hasil: Memegang ETH tidak otomatis memperoleh imbal hasil staking; stETH merefleksikan yield baik melalui rebasing maupun nilai tukar.

Mekanisme Penebusan: ETH dapat langsung digunakan untuk transaksi dan pembayaran on-chain; penebusan ETH dari stETH mengikuti antrean protokol dan bisa memerlukan waktu tunggu.

Kasus Penggunaan: ETH berfungsi sebagai gas dan agunan universal; stETH dioptimalkan untuk strategi “hold-and-earn” dan agunan DeFi—namun membutuhkan manajemen risiko deviasi harga dan likuidasi.

Ringkasan Ethereum Staking Tokens (stETH)

Ethereum staking tokens menggabungkan imbal hasil staking dengan fleksibilitas modal. Aset seperti stETH (melalui rebasing atau wrapping) memungkinkan pemegang memperoleh yield sambil memperdagangkan atau menggunakan token sebagai agunan. Meskipun stETH umumnya mengikuti nilai ETH, deviasi jangka pendek bisa terjadi akibat antrean penebusan atau kondisi likuiditas. Untuk investor reguler, penting untuk memperjelas tujuan penggunaan (penyimpanan jangka panjang, peminjaman/agunan, atau partisipasi strategi), memilih versi yang sesuai (stETH atau wstETH), membeli melalui platform patuh seperti Gate, melakukan self-custody yang aman, dan menyediakan buffer untuk fluktuasi harga atau keterlambatan penarikan. Pemantauan risiko berkelanjutan, pembaruan regulasi, dan manajemen dana yang disiplin sangat penting untuk sukses jangka panjang dengan aset ini.

FAQ

Setelah Staking ETH untuk stETH, Bagaimana Cara Mendapatkan Imbalan?

Imbalan Anda berasal dari insentif validator jaringan Ethereum. Saat Anda melakukan staking ETH untuk stETH, dana Anda digunakan untuk memvalidasi transaksi blockchain. Jaringan menerbitkan ETH baru sebagai imbalan bagi validator; imbalan ini otomatis ditambahkan ke saldo stETH Anda—sehingga kepemilikan Anda bertambah seiring waktu.

Apakah stETH Likuid? Apa yang Perlu Dipertimbangkan Jika Ingin Menjual Kapan Saja?

stETH sangat likuid dan dapat diperdagangkan secara instan di bursa seperti Gate. Namun, harganya dapat sedikit berbeda dari ETH (diskon atau premi). Selalu periksa harga pasar terkini sebelum trading. Transaksi besar dapat menyebabkan slippage—pertimbangkan untuk membagi order demi eksekusi yang lebih baik.

Bisakah Saya Menggunakan stETH untuk Lending atau Partisipasi DeFi?

Bisa. Sebagai liquid staking token, stETH didukung di berbagai protokol DeFi sebagai agunan untuk lending, liquidity mining, dan lainnya. Namun, ini menambah risiko smart contract—pastikan meninjau audit protokol sebelum berpartisipasi dalam strategi lanjutan. Pemula sebaiknya memulai dari operasi exchange dasar di Gate sebelum menjajaki aplikasi DeFi yang lebih kompleks.

Apakah ETH Saya Terkunci Saat Staking? Bisakah Saya Menariknya Kapan Saja?

Setelah Ethereum Merge, ETH yang di-stake secara native tetap terkunci hingga fitur penarikan resmi diaktifkan oleh jaringan. Namun, melalui protokol seperti Lido, Anda menerima stETH yang bisa langsung diperdagangkan atau ditebus—tanpa perlu menunggu. Perhatikan kemungkinan biaya dan volatilitas pasar saat penebusan; trading di platform dengan likuiditas tinggi seperti Gate membantu memastikan harga optimal.

Apakah Pemula Sebaiknya Staking ETH Langsung atau Membeli stETH?

Staking langsung membutuhkan 32 ETH per validator dan mengunci modal—lebih cocok untuk pengguna mahir dengan aset besar. Membeli stETH menawarkan hambatan lebih rendah, likuiditas lebih tinggi, kemampuan trading instan, dan imbal hasil berjalan—sehingga lebih mudah diakses pemula. Mulailah dengan membeli sedikit stETH di Gate untuk memperoleh pengalaman sebelum memutuskan berdasarkan besaran modal dan toleransi risiko Anda.

Glosarium Istilah Kunci untuk stETH

Staking: Proses pengguna mengunci aset kripto untuk memvalidasi transaksi blockchain dan memperoleh imbalan.
Liquid Staking: Mekanisme yang memungkinkan staking aset sambil tetap menjaga likuiditas melalui bukti staking yang dapat diperdagangkan.
Ethereum 2.0: Pembaruan Ethereum ke konsensus Proof-of-Stake untuk keamanan lebih baik dan konsumsi energi lebih rendah.
Smart Contract: Program blockchain yang berjalan otomatis menegakkan syarat tertentu tanpa perantara.
APY (Annual Percentage Yield): Persentase imbal hasil tahunan dari staking aset, termasuk efek bunga majemuk.
Validator: Peserta yang melakukan staking aset pada jaringan Proof-of-Stake untuk memvalidasi transaksi.