P & L

Apa Itu Profit and Loss (PnL)?

Profit and Loss (PnL) adalah hasil bersih dari suatu perdagangan atau akun—jumlah keuntungan atau kerugian yang diperoleh, baik dalam bentuk nilai uang maupun persentase dari modal yang diinvestasikan. PnL dapat dianggap sebagai “rapor” keuangan. Dalam pasar kripto, perhitungan PnL dipengaruhi oleh biaya transaksi, slippage, leverage, funding rate, serta mekanisme market making.

Pada trading spot, PnL terutama berasal dari selisih harga beli dan jual. Pada trading derivatif, PnL diperbesar oleh leverage dan dipengaruhi oleh biaya kepemilikan seperti funding rate. Pada market making di DeFi, PnL mencakup pendapatan biaya, namun juga harus memperhitungkan “impermanent loss” akibat pergerakan harga.

Bagaimana Cara Menghitung PnL dalam Investasi Kripto?

Pada perdagangan spot, PnL biasanya dihitung dengan rumus: “Jumlah jual − Jumlah beli − Biaya.” Selama posisi masih berjalan, PnL belum terealisasi dihitung sebagai: “Nilai pasar saat ini − Harga pokok (termasuk biaya).” Rasio PnL kerap dinyatakan sebagai “PnL ÷ Harga pokok × 100%.”

Contoh: Anda membeli 1 ETH seharga 2.000 USDT dengan biaya pembelian 0,1%. Total biaya sekitar 2.000 + 2 = 2.002 USDT. Kemudian Anda menjualnya di harga 2.200 USDT dengan biaya penjualan sekitar 2,2 USDT. PnL Anda sekitar 2.200 − 2,2 − 2.002 = 195,8 USDT, dan rasio PnL sekitar 195,8 ÷ 2.002 ≈ 9,78%. Jika Anda masih memegang ETH tersebut, 195,8 USDT ini adalah “PnL belum terealisasi.”

Bila Anda membeli dalam beberapa tahap, gabungkan dulu semua biaya pembelian. Cara paling umum adalah menggunakan rata-rata tertimbang: jumlahkan seluruh nilai pembelian dan bagi dengan total kuantitas yang dibeli untuk mendapatkan harga rata-rata posisi.

Apa Perbedaan Realized dan Unrealized PnL?

Realized PnL adalah keuntungan atau kerugian yang sudah dikunci, misalnya setelah menutup sebagian atau seluruh posisi. Unrealized PnL adalah keuntungan atau kerugian di atas kertas berdasarkan harga pasar saat ini, yang dapat berubah jika pasar bergerak.

Misalnya, Anda membeli BTC di 30.000 USDT; jika harga naik ke 33.000 USDT namun belum dijual, selisih 3.000 USDT per BTC adalah unrealized PnL. Setelah Anda menjual sebagian atau seluruh aset, bagian itu menjadi realized PnL. Perlu diingat, funding rate dan biaya pada derivatif langsung memengaruhi realized PnL; meski harga tidak berubah, kepemilikan jangka panjang bisa mengurangi hasil karena biaya-biaya tersebut.

Bagaimana Leverage dan Funding Rate Mempengaruhi PnL di Perdagangan Derivatif?

Leverage memperbesar baik keuntungan maupun kerugian. Leverage memungkinkan Anda mengendalikan posisi lebih besar dengan margin lebih kecil; misalnya, dengan leverage 10x, pergerakan harga 1% pada aset dasar secara teori menghasilkan perubahan PnL sekitar 10% (di luar biaya dan slippage). Leverage memperbesar potensi keuntungan, namun juga meningkatkan risiko—pergerakan harga besar yang berlawanan dapat memicu likuidasi paksa.

Funding rate adalah biaya penyelesaian periodik antara posisi long dan short—mirip biaya inap, namun nilainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. Jika Anda memegang posisi long saat rate positif, Anda membayar biaya; jika negatif, Anda menerima pembayaran. Seiring waktu, funding fee terakumulasi dalam realized PnL dan memengaruhi hasil akhir Anda.

Selain itu, dalam trading derivatif, perhitungkan juga biaya pembukaan/penutupan posisi dan perhatikan mata uang kutipan (kontrak USDT-margined atau coin-margined), karena hal ini memengaruhi satuan PnL dan perhitungan harga likuidasi.

Mengapa Impermanent Loss Terjadi pada Penyediaan Likuiditas?

Menyediakan likuiditas pada Automated Market Maker (AMM) berarti menyetor dua aset dalam rasio tertentu sesuai ketentuan pool. Ketika harga berubah, pool otomatis menyeimbangkan kembali jumlah aset Anda. Dibandingkan hanya memegang token, penyeimbangan ini bisa menyebabkan nilai total aset Anda lebih rendah—fenomena ini disebut impermanent loss.

Contoh: Jika ETH naik dari 1.000 menjadi 2.000 USDT, memegang 1 ETH saja akan melipatgandakan nilai pasar Anda; namun jika Anda menyediakan ETH dan USDT dengan nilai sama ke pool ETH/USDT, jumlah ETH Anda berkurang sementara USDT bertambah—nilai total bisa lebih kecil dibanding hanya memegang ETH. Namun, Anda memperoleh biaya transaksi dari menyediakan likuiditas; jika pendapatan biaya cukup tinggi, bisa menutupi impermanent loss dan bahkan menghasilkan keuntungan bersih. Saat mengevaluasi performa market making, selalu hitung pendapatan biaya, reward token, dan efek bersih impermanent loss.

Bagaimana Biaya dan Slippage Mempengaruhi PnL?

Biaya transaksi dikenakan bursa pada setiap transaksi; trading yang sering membuat biaya menjadi bagian signifikan dari PnL. Slippage adalah selisih antara harga order yang diinginkan dan harga eksekusi sebenarnya—umum di pasar bergerak cepat atau likuiditas rendah—dan dapat mengurangi profit yang diharapkan atau bahkan mengubah trade untung menjadi rugi.

Contoh, trading token kapitalisasi kecil dengan likuiditas rendah menggunakan market order bisa dieksekusi beberapa tick dari harga yang diharapkan—biaya tersembunyi ini adalah slippage. Saat volatilitas tinggi dan banyak transaksi bersamaan, biaya yang terakumulasi bisa sangat memengaruhi titik impas.

Cara praktis untuk mengurangi biaya ini antara lain menggunakan lebih banyak limit order, membagi transaksi besar menjadi beberapa transaksi kecil, menghindari rilis berita besar atau periode volatilitas ekstrem, serta memperhatikan tier biaya dan kebijakan rebate di platform.

Bagaimana Melihat dan Mengelola PnL di Gate?

Di Gate, Anda dapat memantau PnL melalui halaman akun dan perdagangan, serta mengatur alat manajemen risiko untuk kontrol yang lebih baik.

Langkah 1: Buka halaman aset dan masuk ke “Profit Analysis” (nama aktual dapat berbeda) untuk melihat kurva PnL harian dan tingkat hasil akun—berguna untuk memantau volatilitas dan drawdown secara keseluruhan.

Langkah 2: Pada “Orders—Spot Orders—Trade History,” Anda dapat melihat setiap transaksi beli/jual beserta biaya terkait. Bagian kepemilikan aset menampilkan floating PnL dan harga pokok setiap token untuk pengecekan harga rata-rata dengan mudah.

Langkah 3: Pada “Contracts—Positions,” cek unrealized PnL, realized PnL, harga likuidasi, dan catatan settlement funding; di “Contracts—Orders—History,” bandingkan setiap PnL perdagangan dan biaya terkait.

Langkah 4: Aktifkan fitur seperti “Take Profit / Stop Loss” dan “Planned Orders” saat memasang order untuk mengatur kondisi keluar dan mencegah kerugian tak terkendali.

Langkah 5: Gunakan “Export Bill” atau penarikan data API untuk membuat log trading pada spreadsheet atau alat akuntansi pihak ketiga untuk perhitungan PnL yang terintegrasi.

Per 2025, hampir semua platform utama menawarkan analisis hasil akun yang komprehensif dan rincian posisi kontrak yang detail; namun, nama dan jalur navigasi bisa berubah—pastikan selalu mengikuti petunjuk terbaru platform.

Metode Praktis Mengendalikan PnL

• Position sizing: Batasi risiko per transaksi hanya pada sebagian kecil akun (misal, 1%–2%) dengan menetapkan stop loss sebelumnya.
• Risk-reward ratio: Tetapkan target transaksi agar potensi keuntungan lebih besar dari potensi kerugian (misal, risiko $1 untuk mendapat $2), sehingga nilai harapan tetap positif dalam jangka panjang.
• Scaling entries/exits: Bangun posisi dan ambil profit secara bertahap untuk meredam dampak volatilitas pada kurva PnL.
• Account segmentation: Bagi dana menjadi kepemilikan jangka panjang, trading strategi, dan alokasi eksperimental untuk mencegah campur aduk periode investasi.
• Review process: Jadwalkan evaluasi rutin atas win rate, risk-reward ratio, drawdown maksimum, dan log kesalahan untuk penyesuaian aturan berbasis data.

Kepatuhan disiplin sangat penting. Jika terjadi volatilitas tak terduga, segera kurangi eksposur atau hentikan trading agar kerugian kecil tidak berkembang menjadi besar.

Perangkap Psikologis Umum di Balik Fluktuasi PnL

• FOMO (Fear Of Missing Out): Mengejar harga karena takut ketinggalan memperburuk hasil PnL; hanya masuk pasar pada zona harga berbasis aturan.
• Loss aversion: Enggan menerima kerugian menyebabkan menahan posisi rugi terlalu lama—mengubah unrealized loss menjadi realized loss; pasang stop loss pada setiap order.
• Anchoring bias: Terlalu terpaku pada harga masuk sebagai “nilai wajar”; gunakan rentang objektif dan harga terencana, bukan patokan emosional.
• Gambler’s fallacy: Menambah posisi setelah rugi berturut-turut dengan harapan pulih; kecilkan ukuran posisi dan perpanjang periode observasi—biarkan data, bukan emosi, yang menentukan keputusan.

Menuliskan bias-bias ini sebagai larangan dalam trading plan dapat membantu menjaga PnL saat terjadi pergerakan pasar besar.

Ringkasan Kerangka PnL

PnL bukan sekadar hasil, melainkan metodologi. Dengan memantau hasil spot, derivatif, dan market making secara konsisten menggunakan kriteria terpadu—termasuk biaya, slippage, funding rate, dan impermanent loss—serta menggabungkan dengan kurva hasil akun dan data drawdown, Anda mendapatkan gambaran nyata atas performa strategi.

Pendekatan disiplin meliputi membangun ekspor data andal dari platform trading dan membentuk alur kerja: tetapkan level take profit/stop loss sebelum masuk; eksekusi secara disiplin setelah masuk; evaluasi dan perbaiki pasca-trade. Di pasar kripto yang beroperasi 24/7 dan sangat volatil, pengendalian risiko dan disiplin eksekusi lebih menentukan keberhasilan jangka panjang dibanding mengejar “strategi sempurna.” Seluruh modal berisiko—berpartisipasilah sesuai toleransi dan terus optimalkan pencatatan serta sistem manajemen risiko Anda.

FAQ

Apa Arti Risk-Reward Ratio dan Win Rate—dan Seberapa Penting untuk Keberhasilan Trading?

Risk-reward ratio mengukur rata-rata profit per transaksi yang menang dibanding rata-rata kerugian per transaksi yang kalah; win rate adalah persentase transaksi yang profit dari total transaksi. Keduanya mencerminkan efektivitas strategi—bahkan dengan win rate hanya 40%, risk-reward ratio 3:1 bisa menghasilkan profit konsisten dalam jangka panjang. Pemula sebaiknya memprioritaskan peningkatan risk-reward daripada mengejar win rate tinggi untuk optimasi strategi yang lebih ilmiah.

Mengapa Akun Saya Menampilkan Kerugian Belum Terealisasi Padahal Saya Belum Menutup Posisi?

Unrealized (floating) PnL mencerminkan potensi keuntungan atau kerugian berdasarkan harga pasar saat ini untuk posisi terbuka. Meski transaksi belum ditutup, fluktuasi harga sudah memengaruhi nilai bersih akun. Ini adalah kerugian di atas kertas—bila harga berbalik naik, Anda bisa pulih; jika harga terus turun mendekati likuidasi, kerugian menjadi nyata. Memantau unrealized PnL secara rutin membantu Anda menyesuaikan risiko secara proaktif.

Bagaimana Biaya dan Slippage Mengikis Profit Saya?

Biaya dipotong pada setiap transaksi; slippage adalah selisih antara harga yang diharapkan dan harga eksekusi—keduanya langsung mengurangi profit bersih. Contoh: Jika Anda memperoleh $100 dari trading namun membayar biaya $10 dan terkena $5 slippage, profit aktual Anda hanya $85. Dengan frekuensi trading tinggi, biaya ini akan terakumulasi signifikan; gunakan pasangan biaya rendah di Gate atau bursa utama lain dan trading saat likuiditas tinggi untuk meminimalkan slippage.

Mengapa PnL dari Satu Transaksi Menampilkan Angka Berbeda pada Waktu Berbeda?

Karena perhitungan PnL melibatkan beberapa waktu—unrealized (floating) PnL selama posisi berjalan (update real time), realized PnL setelah posisi ditutup (hasil terkunci), serta nilai akhir setelah biaya dan funding rate dikurangkan. Transaksi yang sama bisa menunjukkan angka berbeda sebelum dan sesudah ditutup; funding rate yang dipotong setiap delapan jam juga memengaruhi hasil harian. Fokus pada realized PnL sebagai ukuran performa sebenarnya.

Bagaimana Cara Cepat Menilai Apakah Portofolio Saya Untung atau Rugi Secara Keseluruhan?

Pada halaman ringkasan aset Gate atau bursa sejenis, bandingkan “Total Assets” dengan “Initial Investment” atau cek langsung persentase “Account Yield Rate.” Alternatifnya, jumlahkan “Realized PnL” (profit yang sudah ditarik) dan “Unrealized PnL” (posisi terbuka). Mengekspor catatan transaksi ke Excel untuk perhitungan return membantu mengurangi bias visual dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas.