Pada era Web3, berbagai proyek kerap menghadapi kendala dalam menjangkau pengguna dan mendorong keterlibatan. Subhub hadir sebagai solusi “notifikasi langsung ke dompet”, menjadi penghubung antara tim proyek, kreator, dan pengguna. Berikut ringkasan fitur, proposisi nilai, serta kondisi pasar Subhub saat ini.
Subhub merupakan platform pesan dan pemasaran yang dikembangkan khusus untuk proyek blockchain, berbasis alamat dompet sebagai inti operasionalnya. Berdasarkan sumber resmi, Subhub mendukung pengiriman pesan langsung Wallet-to-Wallet & DID, pengalihan otomatis RSS, segmentasi pengguna berbasis AI, integrasi lintas rantai dan multi-blockchain, serta pengiriman pesan tanpa biaya gas.
Berbeda dengan alat komunitas tradisional seperti Discord, Telegram, atau X, Subhub terhubung secara langsung melalui dompet dan menargetkan alamat pemegang token/pengguna secara akurat. Hal ini secara signifikan meminimalkan notifikasi yang terlewat dan meningkatkan tingkat keterlibatan.
Pada ekosistem Web2, alat seperti email, notifikasi langsung, dan media sosial dapat menjangkau hampir seluruh pengguna. Sedangkan di Web3, pengguna masuk menggunakan alamat dompet, tetap anonim, komunitas terfragmentasi, dan algoritma media sosial menimbulkan banyak hambatan. Sumber resmi menyoroti tiga masalah utama bagi proyek Web3:
Subhub menyediakan solusi yang lebih terarah, efisien, dan ekonomis bagi tim proyek untuk menjangkau pengguna melalui pengiriman pesan langsung ke dompet, segmentasi AI, serta mekanisme insentif.
Sumber: https://www.gate.com/trade/SUBHUB_USDT
Per 21 Oktober 2025, SUBHUB diperdagangkan di kisaran $0,013. Sejak diluncurkan, token ini mengalami penurunan yang tajam. Kami menyarankan pengguna untuk berhati-hati dan memahami risiko yang terkait.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, pengguna dapat segera mengaktifkan saluran pemasaran langsung ke dompet mereka.
Pemula sebaiknya fokus memahami alat dan menguji fitur, serta tidak mengambil keputusan investasi hanya berdasarkan harga.